Sukses

Gita Wirjawan Temui 50 `Pentolan`Aktivis

Gita Wirjawan melakukan dialog dengan sejumlah aktivis mahasiswa. Ia menemui 50 'pentolan' aktivis itu di Senayan.

Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Gita Wirjawan melakukan dialog dengan sejumlah 'pentolan' aktivis gerakan mahasiswa dan tokoh organisasi kemahasiswaan. Dalam dialog yang dihadirin sedikitnya 50 aktivis kemahasiswaan itu, Gita mengusung sejumlah tema. Antara lain, ekonomi kerakyatan, ketahanan pangan, demokrasi, kebebasan sipil serta peran kaum muda dalam pembangunan nasional dan peningkatan kualitas demokrasi.

Dalam kebijakan ekonomi, kata Gita yang juga Menteri Perdagangan itu, kebijakan ekonomi berbasiskan kerakyatan, UMKM menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

"Untuk itu, UMKM perlu disuntik dengan stimulus perluasan perdagangan produk dan jasanya serta berbagai pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan daya saing," ujar Gita, di Senayan Jakarta. Senin (18/11/2013).

Terkait kepemimpinan nasional dalam konteks Indonesia, Gita memaparkan, adalah kualitas personal untuk membungkus tiga aspek penting, yakni kesejahtaraan yang merata, pluralisme, dan demokratisasi.

"Serta memproyeksikan bungkusan tersebut ke komunitas internasional guna membuahkan kebanggaan berbangsa dan bernegara," papar mantan Kepala BKPM itu terkait kepemimpinan nasional.

Sementara Reza Fahlevi, aktivis mahasiswa yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan penilaian positifnya terkait dialog yang dibangun Gita dengan para tokoh mahasiswa yang aktif dalam berbagai paguyuban kemahasiswaan maupun pergerakan nasional itu. Levi yang tergabung sebagai Relawan Gerakan Cinta Tanah Air (Relawan GITA) menilai, komitmen Gita untuk berdialog merupakan komunikasi politik yang tepat sebagai bentuk konsolidasi gerakan kemahasiswan nasional.

"Ini merupakan awal untuk kemudian Pak Gita akan turun dan berkomunikasi langsung dengan aktivis mahasiswa di seluruh Indonesia," ungkap Levi.

Sedangkan peneliti Akar Rumput Strategic Consulting, Imanuel More menilai Gita memang perlu membangun komunikasi yang lebih intens dengan kalangan kampus guna mendengar langsung suara-suara kritis mahasiswa.

"Dialog ini juga akan menjadi ajang untuk menunjukkan kapabilitas dan kualitas Gita sebagai pemimpin nasional pada kelompok pemangku kepentingan di kalangan muda," ucap aktivis yang akrab disapa More.

Ditambahkan More, dialog dengan mahasiswa yang memiliki jejaring ke akar rumput akan meningkatkan popularitas Gita melalui jalur komunikasi mahasiswa hingga ke berbagai daerah di Indonesia. (Fiq/Tnt)