Sukses

Kapolri: Eksekutor Penembak Polisi Masih Diburu

Tim Densus 88 Antiteror tengah memburu sang eksekutor utama penembakan polisi.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tengah memburu eksekutor utama penembakan polisi yang belum terungkap. Diduga pelaku tersebut bagian dari kelompok teroris.

"Ditahan 6 orang, tapi eksekutornya masih dalam pengejaran," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di acara silaturahmi Kapolri dengan pers, di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Dia mengatakan, dari penangkapan 8 orang yang diduga pelaku, ada 6 orang yang ditahan terkait kasus penembakan polisi dan aksi teror lainnya. Sementara 2 orang telah dilepas karena tak terbukti terlibat.

"Yang 2 lagi tidak ditahan karena tidak punya cukup bukti," ujar Sutarman.

Sutarman memastikan, 6 orang yang ditangkap itu, merupakan kelompok jaringan teroris yang kerap melakukan teror kepada polisi. Hal itu berdasarkan data-data yang dimiliki polisi.

"Ada 2 kelompok yang menembak-menembak kemarin-kemarin itu, kelompok Barat. Kita sudah punya data pelaku-pelaku terorisme yang selama ini menembak, mengebom, menyerang Vihara, itu bagian dari teror," tandas Sutarman.

Sutarman sempat menyatakan, teroris kelompok Indonesia Barat juga melakukan perampokan Tambora, Jakarta Barat dan di Bekasi.

Penembakan polisi terjadi di Jalan Cirendeu, Ciputat, Jakarta Selatan, 27 Juli 2013 lalu, dengan korban anggota Polsek Metro Gambir Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Patah Saktiyono. Aipda Patah selamat.

Penembakan juga terjadi di Jalan Ciputat Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, 7 Agustus 2013. Anggota satuan Bina Masyarakat Polsek Metro Cilandak Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Dwiyatno tewas.

Penembakan kemudian terjadi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, 16 Agustus 2013 lalu, sekitar pukul 21.30 WIB. 2 Anggota Polsek Pondok Aren, yakni Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda Kus Hendratma) dan Brigadir Polisi Dua (Bripda) Maulana tewas akibat penembakan.

Penembakan juga di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September 2013 malam, sekitar pukul 22.15 WIB. Korbannya, anggota Provost Dit Polair Mabes Polri Bripka Sukardi. (Mvi/Ism)