Dallas, 22 November 1963. John "Jack" Fitzgerald Kennedy duduk di sebuah mobil tak beratap yang melaju. Di kiri dan kanan jalan, warga menyambut. Jacqueline Lee "Jackie" Bouvier, sang istri, duduk di sisinya.
Tiba-tiba, doorrr! Kennedy rebah ke pangkuan istrinya. Jackie panik dan menyeru, "Jack, Jack, apa telah mereka lakukan padamu?"
[baca: Kemeja Berlumuran Darah Saat Kennedy Ditembak Dipamerkan]
Presiden ke-35 Amerika Serikat itu didapati tewas dengan tiga peluru menembus tenggorokan dan kepala. Kematiannya menjadi salah satu pembunuhan politik paling fenomenal sepanjang sejarah. Juga memantik sejumlah spekulasi mengenai motif dan pelaku meski versi resmi menyebut Lee Harvey Oswald sebagai eksekutor.
Kennedy berusia 46 tahun saat menemui ajal. Baru 2 tahun di Gedung Putih. Ia datang dari keluarga kaya dan terpandang, pasangan Joseph P. Kennedy Sr. dan Rose Elizabeth Fitzgerald. Joseph pernah menjadi Duta Besar AS untuk Inggris. Sementara, Rose adalah putra John F. Fitzgerald yang pernah menjadi Walikota Boston.
Kennedy adalah anak kedua dari 9 bersaudara. Sejak kecil sampai menjelang dewasa, Kennedy sering sakit.
"Saat kecil, kami suka menertawakan nyamuk yang berani menggigit Jack. Darahnya kan penuh penyakit, nyamuk pasti mati," tulis Robert "Bob" Kennedy, adiknya yang pernah menjadi Jaksa Agung AS, dalam pengantar buku Profiles in Courage.
Saat keluarga itu berkeliling dunia pada 1951, Kennedy diserang demam tinggi. "Ia diterbangkan ke rumah sakit militer di Okinawa, Jepang. Dokter bilang, ia tak mungkin bertahan," lanjut Bob.
Profiles in Courage disusun saat Kennedy dalam proses pemulihan pasca-operasi punggung, Oktober 1954. Saat itu, ia sudah menjadi Senator dari Partai Demokrat. Buku tersebut diganjar penghargaan Pulitzer pada 1957.
Jackie yang mendorong Kennedy menulis Profiles in Courage. Ini sebuah buku tentang beberapa senator AS yang berani memperjuangkan keyakinan meski harus melawan arus umum.
Perempuan cantik itu memulai karier sebagai reporter khusus di koran Washington Times-Herald. Ia ke lapangan: memotret, melakukan wawancara, dan menuliskannya. Di antaranya ia meliput pelantikan Dwight D. Eisenhower sebagai Presiden AS dan penobatan Ratu Elizabeth II di London.
Kennedy dan Jackie bertemu pertama kali dalam sebuah jamuan makan malam. Saat itu, wanita kelahiran 28 Juli 1929 tersebut sudah berpacaran dengan John Husted, seorang pialang saham muda yang baru merintis karier. Tak lama kemudian, hubungan itu buyar.
Belakangan, Husted menyatakan, ibunda Jackie, Janet, berperan dalam perpecahan itu dengan menyatakan Husted "tak cukup kaya" untuk menjadi suami anaknya. Ayah Jackie, John Bouvier, adalah seorang pialang saham yang kaya-raya.
Pada 12 September 1953, Kennedy dan Jackie menikah. Empat tahun kemudian, anak pertama mereka lahir, Caroline. Sebelumnya, Jackie sempat dua kali hamil namun berakhir dengan keguguran dan kematian dini.
Adik Caroline, John Kennedy Jr. lahir pada 1960. Pada 1999, ia tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Samudra Atlantik. Sementara, Caroline kini menjadi Duta Besar AS untuk Jepang.
[baca: Caroline Kennedy Resmi Jadi Dubes AS untuk Jepang]
Sekitar 10 tahun sebelum pernikahan dengan Jackie, Kennedy pernah juga berada di ambang maut. Perang Dunia II tengah bergolak. Kennedy berpangkat Letnan.
Pada 1 Agustus 1943 itu, di dekat Kepulauan Solomon, kapal PT-109 yang dinakhodainya ditabrak kapal Jepang yang jauh lebih besar. 2 awak PT-109 tewas, sementara awak yang lain terjun ke laut, menuju ke pulau terdekat yang berjarak 6 kilometer dengan berenang.
Setelah 5 jam dengan juga berpegangan pada puing-puing kapal, akhirnya Kennedy dan anak buahnya tiba. Selama 2 hari, mereka bertahan tanpa makan dan minum di pulau karang tersebut. Lalu, dengan ide dari Kennedy, mereka mencari pulau lebih besar dan menyimpan makanan, Olasana.
Dalam perjuangan hidup dan mati itu, Kennedy tak hanya membawa dirinya sendiri. Ia juga menarik salah seorang anak buahnya yang yang terluka, Patrick McMahon. Dengan berenang, tentu saja.
Mereka dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi buah kelapa. Setelah 6 hari hidup di pulau tak berpenghuni, akhirnya Kennedy dan anak buahnya ditemukan tim penyelamat. Kelak, nama Olasana diganti menjadi Pulau Kennedy.
Atas keberanian dan kepemimpinannya, Kennedy dianugerahi Navy and Marine Corps Medal. Ia mulai menarik perhatian publik karena kisah tersebut muncul di koran dan majalah. Salah satunya ditulis jurnalis John Hersey untuk The New Yorker. (Yus)
Tiba-tiba, doorrr! Kennedy rebah ke pangkuan istrinya. Jackie panik dan menyeru, "Jack, Jack, apa telah mereka lakukan padamu?"
[baca: Kemeja Berlumuran Darah Saat Kennedy Ditembak Dipamerkan]
Presiden ke-35 Amerika Serikat itu didapati tewas dengan tiga peluru menembus tenggorokan dan kepala. Kematiannya menjadi salah satu pembunuhan politik paling fenomenal sepanjang sejarah. Juga memantik sejumlah spekulasi mengenai motif dan pelaku meski versi resmi menyebut Lee Harvey Oswald sebagai eksekutor.
Kennedy berusia 46 tahun saat menemui ajal. Baru 2 tahun di Gedung Putih. Ia datang dari keluarga kaya dan terpandang, pasangan Joseph P. Kennedy Sr. dan Rose Elizabeth Fitzgerald. Joseph pernah menjadi Duta Besar AS untuk Inggris. Sementara, Rose adalah putra John F. Fitzgerald yang pernah menjadi Walikota Boston.
Kennedy adalah anak kedua dari 9 bersaudara. Sejak kecil sampai menjelang dewasa, Kennedy sering sakit.
"Saat kecil, kami suka menertawakan nyamuk yang berani menggigit Jack. Darahnya kan penuh penyakit, nyamuk pasti mati," tulis Robert "Bob" Kennedy, adiknya yang pernah menjadi Jaksa Agung AS, dalam pengantar buku Profiles in Courage.
Saat keluarga itu berkeliling dunia pada 1951, Kennedy diserang demam tinggi. "Ia diterbangkan ke rumah sakit militer di Okinawa, Jepang. Dokter bilang, ia tak mungkin bertahan," lanjut Bob.
Profiles in Courage disusun saat Kennedy dalam proses pemulihan pasca-operasi punggung, Oktober 1954. Saat itu, ia sudah menjadi Senator dari Partai Demokrat. Buku tersebut diganjar penghargaan Pulitzer pada 1957.
Jackie yang mendorong Kennedy menulis Profiles in Courage. Ini sebuah buku tentang beberapa senator AS yang berani memperjuangkan keyakinan meski harus melawan arus umum.
Perempuan cantik itu memulai karier sebagai reporter khusus di koran Washington Times-Herald. Ia ke lapangan: memotret, melakukan wawancara, dan menuliskannya. Di antaranya ia meliput pelantikan Dwight D. Eisenhower sebagai Presiden AS dan penobatan Ratu Elizabeth II di London.
Kennedy dan Jackie bertemu pertama kali dalam sebuah jamuan makan malam. Saat itu, wanita kelahiran 28 Juli 1929 tersebut sudah berpacaran dengan John Husted, seorang pialang saham muda yang baru merintis karier. Tak lama kemudian, hubungan itu buyar.
Belakangan, Husted menyatakan, ibunda Jackie, Janet, berperan dalam perpecahan itu dengan menyatakan Husted "tak cukup kaya" untuk menjadi suami anaknya. Ayah Jackie, John Bouvier, adalah seorang pialang saham yang kaya-raya.
Pada 12 September 1953, Kennedy dan Jackie menikah. Empat tahun kemudian, anak pertama mereka lahir, Caroline. Sebelumnya, Jackie sempat dua kali hamil namun berakhir dengan keguguran dan kematian dini.
Adik Caroline, John Kennedy Jr. lahir pada 1960. Pada 1999, ia tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Samudra Atlantik. Sementara, Caroline kini menjadi Duta Besar AS untuk Jepang.
[baca: Caroline Kennedy Resmi Jadi Dubes AS untuk Jepang]
Sekitar 10 tahun sebelum pernikahan dengan Jackie, Kennedy pernah juga berada di ambang maut. Perang Dunia II tengah bergolak. Kennedy berpangkat Letnan.
Pada 1 Agustus 1943 itu, di dekat Kepulauan Solomon, kapal PT-109 yang dinakhodainya ditabrak kapal Jepang yang jauh lebih besar. 2 awak PT-109 tewas, sementara awak yang lain terjun ke laut, menuju ke pulau terdekat yang berjarak 6 kilometer dengan berenang.
Setelah 5 jam dengan juga berpegangan pada puing-puing kapal, akhirnya Kennedy dan anak buahnya tiba. Selama 2 hari, mereka bertahan tanpa makan dan minum di pulau karang tersebut. Lalu, dengan ide dari Kennedy, mereka mencari pulau lebih besar dan menyimpan makanan, Olasana.
Dalam perjuangan hidup dan mati itu, Kennedy tak hanya membawa dirinya sendiri. Ia juga menarik salah seorang anak buahnya yang yang terluka, Patrick McMahon. Dengan berenang, tentu saja.
Mereka dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi buah kelapa. Setelah 6 hari hidup di pulau tak berpenghuni, akhirnya Kennedy dan anak buahnya ditemukan tim penyelamat. Kelak, nama Olasana diganti menjadi Pulau Kennedy.
Atas keberanian dan kepemimpinannya, Kennedy dianugerahi Navy and Marine Corps Medal. Ia mulai menarik perhatian publik karena kisah tersebut muncul di koran dan majalah. Salah satunya ditulis jurnalis John Hersey untuk The New Yorker. (Yus)