Sukses

Gaet Kurir, Bandar Narkoba Asal Nigeria Janji Menikahi

Selain memberi upah uang, para bandar narkoba juga mengiming-imingi janji pernikahan.

Berbagai cara dilakukan bandar narkoba agar bisnisnya tetap berjalan lancar di tengah ketatnya pemeriksaan. Salah satunya dengan menjanjikan akan menikahi kurir jika berhasil mengantar barang dengan sukses.

Hal itu dilakukan pengedar sabu IEA dan SS. IEA, warga Negara Asing asal Nigeria ini, memang sudah memadu kasih dan menjadi pasangan 'kumpul kebo' dari SS. Mereka tinggal bersama di salah satu apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

SS diketahui pernah menyelundupkan narkoba jenis sabu. SS juga pernah lolos dari penjagaan petugas. Alhasil, SS diganjar upah Rp 2 juta dari IEA.

IEA lalu meminta SS melakukan hal yang sama. Kini dengan imbalan lebih besar dan istimewa. Yakni, uang senilai Rp 10 juta plus iming-iming akan dinikahi IEA. Namun belum juga terwujud, keduanya sudah diciduk petugas BNN.

"Mereka memang pasangan 'kumpul kebo'. Mereka tinggal di Apartemen di Kelapa Gading. SS dijanjikan dinikahi dan mendapat uang Rp 10 juta kalau berhasil membawa sabu yang sudah dipesan," terang Kasubag Humas BNN Krisna Anggara, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Penangkapan SS dan IEA berawal dari penangkapan seorang Warga Negara Indonesia berinisial DHS pada 25 Oktober lalu. DHS menumpang pesawat Tiger Air rute-Hongkong-Jakarta.

Saat diperisa petugas menggunakan x-ray, tas yang dibawa DHS berisi sabu seberat 1.772 gram. Sabu itu disimpan di dinding koper yang tertutup karbon hitam silver berlapis plastik bening.

Saat diperiksa, DHS mengaku akan mengantar koper itu kepada seseorang di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. "Petugas lalu melakukan control delivery dan berhasil menangkap SS dan IEA di apartemennya," lanjut Krisna.

Sementara, DHS bersikeras menyatakan dirinya dijebak karena yang dia tahu barang yang ada di koper hanya berisi pakaian. DHS diminta seorang kenalannya H yang merupakan warga Malaysia melalui chatting di media sosial Facebook. Karena sudah dekat, DHS diminta mengantar koper berisi pakaian oleh H.

"Saya cuma dimintai tolong sama kenalan saya. Yang saya tahu isinya pakaian. Saya dijebak," katanya saat ditemui di sela-sela pemusnahan barang bukti narkoba di gedung BNN siang ini.

DHS mengaku baru pertama kali melakukan. Dia juga mengaku belum mendapat imbalan apapun dari jasanya membawa koper itu. "Belum ada imbalan. Saya cuma dikasih tiket doang," tandasnya.

Kasus ini telah ditangani BNN. Barang bukti narkoba juga telah dimusnahkan bersama ribuan gram sabu lain. Atas perbuatannya, DHS, IEA, maupun SS terancam pasal berlapis dengan ancaman maksimal hukuman mati. (Rmn/Yus)