Keengganan Perdana Menteri Australia Tony Abbot untuk meminta maaf atas penyadapan yang dilakukan terhadap Presiden SBY dan sejumlah pejabat RI lain pada 2009 lalu menuai kecaman di tanah air.
Sekitar 200 orang dari ormas kepemudaan Laskar Merah Putih kini menggeruduk kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Massa menuntut permintaan maaf dari pemimpin Negeri Kanguru itu.
"Kami menuntut Pemerintah Australia untuk meminta maaf. Kalau tidak, kami menuntut Duta Besar Australia angkat kaki dari Indonesia," ucap Koodinator Aksi Nanang Kosim di depan Kedubes Australia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013).
Dalam orasinya, Nanang menyampaikan keheranannya atas penyadapan Australia itu. Padahal menurutnya, hubungan RI-Australia selama ini sangat baik. Namun kini hubungan baik itu dirusak oleh adanya skandal penyadapan ini.
"Katanya sahabat. Kalau begini bukan sahabat namanya. Ini merusak dan menyakiti hati rakyat Indonesia," katanya.
Pantauan Liputan6.com, ketegangan di depan Kedubes Australia dipicu adanya aksi coret-coret tembok kantor kedutaan. (Ndy/Sss)
Sekitar 200 orang dari ormas kepemudaan Laskar Merah Putih kini menggeruduk kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Massa menuntut permintaan maaf dari pemimpin Negeri Kanguru itu.
"Kami menuntut Pemerintah Australia untuk meminta maaf. Kalau tidak, kami menuntut Duta Besar Australia angkat kaki dari Indonesia," ucap Koodinator Aksi Nanang Kosim di depan Kedubes Australia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013).
Dalam orasinya, Nanang menyampaikan keheranannya atas penyadapan Australia itu. Padahal menurutnya, hubungan RI-Australia selama ini sangat baik. Namun kini hubungan baik itu dirusak oleh adanya skandal penyadapan ini.
"Katanya sahabat. Kalau begini bukan sahabat namanya. Ini merusak dan menyakiti hati rakyat Indonesia," katanya.
Pantauan Liputan6.com, ketegangan di depan Kedubes Australia dipicu adanya aksi coret-coret tembok kantor kedutaan. (Ndy/Sss)