Sukses

Direktur WIKA Jatuh, Keluarga: Tak Ditemukan Tanda Mau Bunuh Diri

Juru bicara keluarga Minola Sebayang mengatakan, jika dilihat dari luka yang dialami Ikuten, pihaknya yakin peristiwa itu bukan loncat atau percobaan bunuh diri.

Menyikapi peristiwa jatuhnya Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (PT Wika) Ikuten Sinulingga yang diduga bunuh diri, pihak keluarga melakukan investigasi. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan bahwa peristiwa itu bukan percobaan bunuh diri.

Juru bicara keluarga Minola Sebayang mengatakan, jika dilihat dari luka yang dialami Ikuten, pihaknya yakin peristiwa itu bukan loncat atau percobaan bunuh diri.

"Melihat kondisi fisik Pak Ikuten Sinulingga, posisi wajah dalam keadaan mulus. Tidak ada goresan, lebam, atau bocor. Jika dilihat tampak luar tidak ada indikasi apa pun," kata Minola di RS UKI, Jakarta, Kamis (21/11/2013).

Adik ipar korban itu menambahkan, luka pada kepala hanya terdapat di lebam mata kanan korban. Selain itu, tangan kanan mengalami patah tulang. Sedangkan tangan kiri ada luka lebam dan pembengkakan.

"Bagian lain, kaki tidak ada cedera apa pun. Persendian tidak diketemukan ciri-ciri seperti orang yang melakukan bunuh diri. Secara spesifik, cedera dan kemungkinan penyebab nanti harus tim dokter yang menjelaskan dan lebih berkompeten," lanjutnya.

Dari analisis yang dilakukan, pihak keluarga meyakini, Ikuten tidak lompat, terpeleset, atau melakukan bunuh diri. "Kami justru menduga ada unsur kriminal sebelum terjadinya peristiwa itu," tandas Minola.

Polisi sebelumnya menduga Ikuten sengaja terjun dari jembatan penyeberangan orang di Halte Transjakarta Cawang-Sutoyo pada Selasa 19 November 2013. Dugaan polisi tersebut didapat setelah melakukan penyelidikan di lapangan.

"Dugaan sementara korban melompat. Bukan terpeleset," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni di kantornya, Jakarta, Selasa 19 November.

Menurut dia, tidak mungkin Ikuten jatuh karena terpeleset. Sebab, pagar yang berada di pinggir jembatan penyeberangan itu terbilang cukup tinggi. "Kalau terpeleset enggak mungkin lolos, karena ada pagar. Dia harus memanjat," ujar Mulyadi. (Ali/Mut)