Keluarga dari Ikuten Sinulingga menilai jatuhnya Direktur Operasional III PT Wijaya Karya (WIKA) dari jembatan halte bus Transjakarta Cawang-Soetoyo karena tindak kriminal. Hal ini karena BlackBerry Ikuten hilang.
"Handphone BlackBerry milik korban hilang. Sampai saat ini tidak ditemukan," kata juru bicara keluarga Ikuten, Minola Sebayang di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2013).
Menurut Minola, saat kejadian, kakak iparnya itu tidak membawa barang apa pun. Ikuten hanya membawa barang yang biasa dikenakan atau yang berada di saku seperti dompet dan ponsel.
Hingga kini, Minola tidak tahu jenis kriminal apa yang dialami oleh Ikuten. Apalagi, dompet masih ada. "Kalau ini kriminal biasa, pasti dompet juga dicuri. Tapi dompet ini tetap ada," lanjutnya.
Pria yang beprofesi sebagai pengacara ini menjelaskan, ciri-ciri yang terdapat dalam barang-barang yang diserahkan kepada keluarga menunjukkan ada sisa-sisa perkelahian. Sehingga keluarga makin yakin kalau peristiwa itu merupakan akibat dari tindak kriminal.
"Seperti ada pergumulan, perkelahian. Sehingga jam tangan korban putus. Begitu juga dengan kacamata, kalau jatuh, kacanya pecah. Sangat masuk akal logika ini ada peristiwa perkelahian yang berdampak. Jadi saya katakan ini bukan kriminal biasa," ujarnya.
Meski ponsel Ikuten hilang, Minola menolak jika peristiwa ini ada kaitannya antara Ikuten dengan PT WIKA yang belakangan juga jadi sasaran KPK dalam kasus Hambalang. Ikuten tidak ada hubungannya dengan kasus Hambalang karena baru bergabung dengan PT WIKA pada 2012.
"Pak Ikuten tidak ada hubungannya dengan Hambalang seperti yang ramai dibicarakan. Pak Ikuten saja baru bergabung pada 2012. Sedangkan kasus itu sudah bergulir," tandas Minola. (Mvi/Sss)
"Handphone BlackBerry milik korban hilang. Sampai saat ini tidak ditemukan," kata juru bicara keluarga Ikuten, Minola Sebayang di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2013).
Menurut Minola, saat kejadian, kakak iparnya itu tidak membawa barang apa pun. Ikuten hanya membawa barang yang biasa dikenakan atau yang berada di saku seperti dompet dan ponsel.
Hingga kini, Minola tidak tahu jenis kriminal apa yang dialami oleh Ikuten. Apalagi, dompet masih ada. "Kalau ini kriminal biasa, pasti dompet juga dicuri. Tapi dompet ini tetap ada," lanjutnya.
Pria yang beprofesi sebagai pengacara ini menjelaskan, ciri-ciri yang terdapat dalam barang-barang yang diserahkan kepada keluarga menunjukkan ada sisa-sisa perkelahian. Sehingga keluarga makin yakin kalau peristiwa itu merupakan akibat dari tindak kriminal.
"Seperti ada pergumulan, perkelahian. Sehingga jam tangan korban putus. Begitu juga dengan kacamata, kalau jatuh, kacanya pecah. Sangat masuk akal logika ini ada peristiwa perkelahian yang berdampak. Jadi saya katakan ini bukan kriminal biasa," ujarnya.
Meski ponsel Ikuten hilang, Minola menolak jika peristiwa ini ada kaitannya antara Ikuten dengan PT WIKA yang belakangan juga jadi sasaran KPK dalam kasus Hambalang. Ikuten tidak ada hubungannya dengan kasus Hambalang karena baru bergabung dengan PT WIKA pada 2012.
"Pak Ikuten tidak ada hubungannya dengan Hambalang seperti yang ramai dibicarakan. Pak Ikuten saja baru bergabung pada 2012. Sedangkan kasus itu sudah bergulir," tandas Minola. (Mvi/Sss)