Sukses

[VIDEO] Kesal pada Polisi, Warga Bima Blokir Jalan

Aksi tersebut dipicu dari kekesalan warga terhadap seorang anggota Polres Bima yang meneriaki seorang pengendara sepeda motor.

Aksi anarkis makin menggerus negeri ini, baik di Jakarta maupun di daerah. Di Bima, Nusa Tenggara Barat, warga dengan mudah memblokade jalan lintas Sumbawa karena kesal dengan polisi.

Polisi sudah berupaya membubarkan massa yang membuka blokade jalan lintas Sumbawa, Desa Rade, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. Tetapi tak juga membuahkan hasil.

Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (22/11/2013), ratusan warga yang sudah berkumpul di jalan lintas Sumbawa ini bahkan ribut dengan polisi yang hendak membuka paksa blokade jalan yang berlangsung sejak Kamis 21 November pagi.

Aksi dipicu kekesalan warga terhadap seorang anggota Polres Bima yang meneriaki seorang pengendara sepeda motor bernama Juhari sebagai maling. Padahal Juhari, warga Desa Bolo, saat itu hendak menghindari razia kendaraan.

Teriakan itu terdengar oleh warga Desa Rade, kemudian menghakimi Juhari hingga babak belur. Akibatnya, warga Desa Rade dan Desa Bolo nyaris terlibat perang. Mereka akhirnya menyalahkan pihak kepolisian, sehingga memilih memblokade jalan.

Karena kemacetan sudah mencapai 3 kilometer, polisi pun akhirnya menggunakan water canon untuk mengusir warga dan membuka paksa blokade jalan. Tidak lama kemudian, warga akhirnya mau tak mau mundur, sehingga polisi dapat langsung menyingkirkan blokade jalan.

Blokade tersebut ternyata tidak hanya dengan memalangkan kayu, namun warga juga memanfaatkan bangunan dari bahan kayu. Hal itu membuat pihak kepolisan perlu mengerahkan belasan orang untuk memindahkan blokade tersebut. Mundurnya warga juga dipengaruhi janji polisi yang akan menindak anggotanya yang bersalah. (Tya/Sss)