Berlarut-larutnya skandal penyadapan yang dilakukan Badan Intelijen Australia Defence Signals Directorate (DSD) membuat gerah parlemen Australia. Seorang anggota parlemen Australia mendesak Perdana Menteri Tony Abbott segera meminta maaf kepada Indonesia.
Di dalam negerinya, Abbot terus didesak meminta maaf kepada Indonesia atas skandal penyadapan. Pada Agustus 2009, telepon genggam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama 9 orang terdekatnya disadap Australia. Selama ini Abbott menolak meminta maaf.
"Australia seharusnya tidak dituntut meminta maaf untuk tindakan yang diambil dulu atau sekarang demi melindungi negara. Begitu juga dengan tindakan serupa oleh negara lain," ucap Abbott.
Sikap Abbott ini ditentang keras oleh Clive Palmer, anggota parlemen Australia yang juga seorang jutawan, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (23/11/2013).
"Alasan Tony Abbott tidak mau meminta maaf, karena semua orang juga melakukan penyadapan. Itu tidak masuk akal. Jadi kalau semua orang membunuh, maka yang lain juga boleh membunuh? Logika yang buruk," cetus Palmer.
Dia meminta Abbott mengikuti jejak Presiden AS Barack Obama yang dengan ksatria meminta maaf kepada Kanselir Jerman Angela Merkel atas skandal penyadapan.
"Jika saya perdana menteri, saya akan menyesalinya dan mengikuti jejak Presiden Obama. Obama juga dituduh melakukan penyadapan terhadap Kanselir Jerman, tetapi dia tidak keberatan meminta maaf," ucap Palmer.
Menurut dia, jika Abbott tidak meminta maaf, skandal penyadapan akan berdampak buruk pada sektor perdagangan domestik Australia, seperti peternakan dan properti. (Sss)
Di dalam negerinya, Abbot terus didesak meminta maaf kepada Indonesia atas skandal penyadapan. Pada Agustus 2009, telepon genggam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama 9 orang terdekatnya disadap Australia. Selama ini Abbott menolak meminta maaf.
"Australia seharusnya tidak dituntut meminta maaf untuk tindakan yang diambil dulu atau sekarang demi melindungi negara. Begitu juga dengan tindakan serupa oleh negara lain," ucap Abbott.
Sikap Abbott ini ditentang keras oleh Clive Palmer, anggota parlemen Australia yang juga seorang jutawan, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (23/11/2013).
"Alasan Tony Abbott tidak mau meminta maaf, karena semua orang juga melakukan penyadapan. Itu tidak masuk akal. Jadi kalau semua orang membunuh, maka yang lain juga boleh membunuh? Logika yang buruk," cetus Palmer.
Dia meminta Abbott mengikuti jejak Presiden AS Barack Obama yang dengan ksatria meminta maaf kepada Kanselir Jerman Angela Merkel atas skandal penyadapan.
"Jika saya perdana menteri, saya akan menyesalinya dan mengikuti jejak Presiden Obama. Obama juga dituduh melakukan penyadapan terhadap Kanselir Jerman, tetapi dia tidak keberatan meminta maaf," ucap Palmer.
Menurut dia, jika Abbott tidak meminta maaf, skandal penyadapan akan berdampak buruk pada sektor perdagangan domestik Australia, seperti peternakan dan properti. (Sss)