Untuk melestarikan dan mempertahankan dokar di tengah persaingan alat transportasi modern, puluhan kusir dan komunitas peduli dokar di Salatiga, Jawa Tengah mengadakan kampanye alat transportasi dokar. Selama ini dokar semakin terpinggirkan, karena kurang diminati warga.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (24/11/2013), dengan dihias berbagai warna menarik, puluhan dokar dan komunitas peduli dokar berkeliling kota untuk mengkampanyekan transportasi tradisional yang ditarik seekor kuda itu. Selama ini, keberadaan dokar semakin tergusur. Kalah dengan transportasi modern, seperti taksi, ojek dan angkot.
Dengan berkeliling kota, kampanye naik dokar ini bertujuan agar lebih mengenalkan dokar ke masyarakat sebagai transportasi bebas polusi dan sahabat alam. Sebelum banyak angkot dan ojek, ada sekitar 280 dokar yang beroperasi di Salatiga. Namun kini merosot hanya berjumlah 70 unit.
Bahkan pendapatan kusir dokar saat ini tidak menentu dalam sehari, karena hanya sedikit penumpang yang tertarik naik dokar. Kalaupun ada, penumpang yang naik dokar hanya wisatawan.
Tahun 1970-1990 menjadi tahun keemasan dokar di Salatiga, karena banyak penumpang lebih memilih naik dokar. Namun kini dokar sudah mulai ditinggalkan penumpang.
Komunitas peduli dokar berharap ada campur tangan dari Pemkot Salatiga untuk menyelamatkan keberadaan dokar sebagai transportasi yang ramah lingkungan dan bisa dikembangkan menjadi transportasi wisata. (Riz)
Â
Â
Advertisement
Â