Aktivitas Gunung Sinabung di Sumatera Utara semakin mengkhawatirkan sejak berstatus 'awas'. Letusan disertai material dan abu vulkanik terus 'dimuntahkan' Gunung Sinabung. Meski debu vulkanik telah menyebar dan menjangkau infrastruktur transportasi udara, namun aktivitas penerbangan di Bandaran Kualanamu terpantau masih normal.
"Ini masih di angka yang cukup aman, sama sekali tidak mengganggu penerbangan," kata petugas penghubung Bandara Kualanamu HM Wasfan Wahyu Widodo di Medan, Sumut, Minggu (25/11/2013).
Meski demikian, dia tak membantah, jika ada 2 perusahaan penerbangan yang membatasi aktivitasnya untuk sementara waktu. Kedua perusahaan itu, yakni Susi Air dan Air Asia.
Susi Air memutuskan untuk membatalkan seluruh jadwal penerbangannya dari dan menuju Bandara Kualanamu pada hari Minggu. Sementara itu, Air Asia memilih untuk menunda penerbangan hingga serpihan debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung normal kembali.
Wasfan menjelaskan, berdasarkan laporan dari petugas air, jarak pandang penerbangan di Bandara Kualanamu hingga kini sekitar 5 km. Untuk memperlancar aktivitas penerbangan, operator Bandara Kualanamu mengantisipasi terpaan debu vulkanik yang menyentuh landasan pacu (runway) dengan menerjunkan penyapu landasan (runway sweeper).
"Jika ketebalan debu bertambah, langkah antisipasi selanjutnya adalah dengan menyiram landasan agar tidak licin," pungkas Wasfan. (Ant/Ndy)
"Ini masih di angka yang cukup aman, sama sekali tidak mengganggu penerbangan," kata petugas penghubung Bandara Kualanamu HM Wasfan Wahyu Widodo di Medan, Sumut, Minggu (25/11/2013).
Meski demikian, dia tak membantah, jika ada 2 perusahaan penerbangan yang membatasi aktivitasnya untuk sementara waktu. Kedua perusahaan itu, yakni Susi Air dan Air Asia.
Susi Air memutuskan untuk membatalkan seluruh jadwal penerbangannya dari dan menuju Bandara Kualanamu pada hari Minggu. Sementara itu, Air Asia memilih untuk menunda penerbangan hingga serpihan debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung normal kembali.
Wasfan menjelaskan, berdasarkan laporan dari petugas air, jarak pandang penerbangan di Bandara Kualanamu hingga kini sekitar 5 km. Untuk memperlancar aktivitas penerbangan, operator Bandara Kualanamu mengantisipasi terpaan debu vulkanik yang menyentuh landasan pacu (runway) dengan menerjunkan penyapu landasan (runway sweeper).
"Jika ketebalan debu bertambah, langkah antisipasi selanjutnya adalah dengan menyiram landasan agar tidak licin," pungkas Wasfan. (Ant/Ndy)