Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menyinggung ketidakberesan yang terjadi saat pendaftaran Akademi Militer TNI. Mantan Danjen Kopassus itu menyayangkan adanya praktik suap untuk masuk pendidikan militer.
"Kita kasihan sama orang-orang yang anaknya ingin masuk Akabri, harus jual sawah dan kerbau di kampungnya. Tapi usaha mereka hanya untuk kontrak mati," kata Prabowo dalam paparannya di Seminar Dewan Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2013)
Prabowo menekankan, ketika seseorang mendaftar sebagai seorang tentara itu sama saja dengan kontrak mati. Tapi, kata Prabowo, kenapa para orangtua rela sampai melakukan praktik suap alias menyogok demi anaknya menjadi prajurit.
Prabowo menyayangkan para orangtua yang bersikukuh mengusahakan anak-anaknya masuk militer. Apalagi, usaha itu harus melewati dan memaksa merogoh kocek dengan menghalalkan praktik suap.
"Ini satu-satunya negara di dunia. Orang mau mati malah nyogok," kata purnawirawan Letnan Jenderal ini. (Ism/Yus)
"Kita kasihan sama orang-orang yang anaknya ingin masuk Akabri, harus jual sawah dan kerbau di kampungnya. Tapi usaha mereka hanya untuk kontrak mati," kata Prabowo dalam paparannya di Seminar Dewan Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2013)
Prabowo menekankan, ketika seseorang mendaftar sebagai seorang tentara itu sama saja dengan kontrak mati. Tapi, kata Prabowo, kenapa para orangtua rela sampai melakukan praktik suap alias menyogok demi anaknya menjadi prajurit.
Prabowo menyayangkan para orangtua yang bersikukuh mengusahakan anak-anaknya masuk militer. Apalagi, usaha itu harus melewati dan memaksa merogoh kocek dengan menghalalkan praktik suap.
"Ini satu-satunya negara di dunia. Orang mau mati malah nyogok," kata purnawirawan Letnan Jenderal ini. (Ism/Yus)