Insiden pemukulan berujung penembakan terjadi di jalanan Los Angeles. Si penembak pun bersembunyi di sebuah rumah dan menyandera seorang wanita.
Seperti dilansir dari New York Daily News dan dimuat Liputan6.com, Kamis (28/11/2013), polisi pertama kali dipanggil ketika seorang gadis berusia 14 tahun terlihat dipukuli di jalan sekitar pukul 00.30 waktu setempat.
Saat polisi datang, pria itu bersembunyi di dalam rumah dengan menyandera sang gadis. Puluhan polisi mengepung rumah tersebut.
Lalu tiba-tiba pria penyandera itu menembakkan pistol ke arah petugas. 2 polisi terkena tembakan. Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Centinela sekitar pukul 01.30 waktu setempat. Namun pihak kepolisian enggan merinci lebih lanjut mengenai kondisi kedua petugas itu.
"Rompi antipeluru mungkin telah menyelamatkan nyawa salah seorang petugas setelah ia ditembak di dada," ujar Kapten James D. Madia.
James menuturkan, rekan petugas yang ditembak itu terjatuh saat mencoba membantu dan dia sedikit terluka.
Evakuasi
Guna mencegah jatuhnya korban jiwa, polisi melakukan evakuasi para penghuni rumah dan siswa playgroup di sekitar lokasi penyanderaan itu. Satu per satu para balita dituntun ke luar bangunan sekolah mereka. Beberapa lainnya berada di pelukan petugas. Sementara warga sekitarnya mulai meninggalkan rumah masing-masing.
Seorang warga bernama Kimberly Edwards yang tinggal sekitar 50 meter dari rumah lokasi penyanderaan mengatakan, ia melihat pria penyandera itu menembaki petugas dengan senjata semi-otomatis. Lalu setelahnya berteriak menanyakan keadaan petugas itu.
"Kami benar-benar takut sekarang karena dia masih hidup, mengancam dan berteriak," ucap Kimberly yang mengaku melihat polisi perempuan dibawa ke rumah sakit.
"Dan seorang petugas laki-laki ditembak, ia terpincang-pincang," sambung Kimberly.
Kimberly juga mengatakan dia melihat kakak dari gadis yang disandera sedang memohon di luar rumah agar adiknya bisa dibebaskan.
"Tolong bebaskan adik saya dari rumah itu," ucap Kimberly menirukan kakak korban yang disandera itu
Sekitar dua menit, lanjutnya, terdengar suara senjata semi-otomatis dari dalam rumah. Sekitar 5 menit kemudian terdengar lagi.
Sampai berita ini diturunkan, aksi penyanderaan belum berakhir. Negosiasi terus dilakukan. Belum diketahui identitas pelaku. (Tnt/Yus)
Seperti dilansir dari New York Daily News dan dimuat Liputan6.com, Kamis (28/11/2013), polisi pertama kali dipanggil ketika seorang gadis berusia 14 tahun terlihat dipukuli di jalan sekitar pukul 00.30 waktu setempat.
Saat polisi datang, pria itu bersembunyi di dalam rumah dengan menyandera sang gadis. Puluhan polisi mengepung rumah tersebut.
Lalu tiba-tiba pria penyandera itu menembakkan pistol ke arah petugas. 2 polisi terkena tembakan. Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Centinela sekitar pukul 01.30 waktu setempat. Namun pihak kepolisian enggan merinci lebih lanjut mengenai kondisi kedua petugas itu.
"Rompi antipeluru mungkin telah menyelamatkan nyawa salah seorang petugas setelah ia ditembak di dada," ujar Kapten James D. Madia.
James menuturkan, rekan petugas yang ditembak itu terjatuh saat mencoba membantu dan dia sedikit terluka.
Evakuasi
Guna mencegah jatuhnya korban jiwa, polisi melakukan evakuasi para penghuni rumah dan siswa playgroup di sekitar lokasi penyanderaan itu. Satu per satu para balita dituntun ke luar bangunan sekolah mereka. Beberapa lainnya berada di pelukan petugas. Sementara warga sekitarnya mulai meninggalkan rumah masing-masing.
Seorang warga bernama Kimberly Edwards yang tinggal sekitar 50 meter dari rumah lokasi penyanderaan mengatakan, ia melihat pria penyandera itu menembaki petugas dengan senjata semi-otomatis. Lalu setelahnya berteriak menanyakan keadaan petugas itu.
"Kami benar-benar takut sekarang karena dia masih hidup, mengancam dan berteriak," ucap Kimberly yang mengaku melihat polisi perempuan dibawa ke rumah sakit.
"Dan seorang petugas laki-laki ditembak, ia terpincang-pincang," sambung Kimberly.
Kimberly juga mengatakan dia melihat kakak dari gadis yang disandera sedang memohon di luar rumah agar adiknya bisa dibebaskan.
"Tolong bebaskan adik saya dari rumah itu," ucap Kimberly menirukan kakak korban yang disandera itu
Sekitar dua menit, lanjutnya, terdengar suara senjata semi-otomatis dari dalam rumah. Sekitar 5 menit kemudian terdengar lagi.
Sampai berita ini diturunkan, aksi penyanderaan belum berakhir. Negosiasi terus dilakukan. Belum diketahui identitas pelaku. (Tnt/Yus)