Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar Rembuk Provinsi dengan 1.500 warga dari seluruh wilayah Ibukota di ruang Diorama Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Dalam acara ini warga diberi kesempatan untuk bertanya. Salah satu warga dari Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur, Syarifuddin, menyampaikan keluhannya kepada Jokowi terkait wilayah Gongseng atau Boker.
"Saya nggak melihat adanya moral di masyarakat wilayah Ciracas yang disebut Boker (tempat prostitusi ilegal). Kini Boker malah meluas ke wilayah kami dalam bentuk pijat refleksi, tapi esek-esek," kata Syarif, Kamis (28/11/2013).
Ia menambahkan, menjamurnya tempat esek-esek berkedok pijat refleksi di kawasan Ciracas diduga sudah meluas sampai ke Cipayung, Jakarta Timur. "Setelah wilayah Ciracas yang disebut Boker itu jadi tempat olahraga, Boker malah meluas, Pak, ke wilayah kami. Saya tidak lihat bagaimana penanganan moral di masyarakat, khususnya Cipayung," ujar Syarif.
Syarif juga menduga ada penyelewengan lahan di wilayah Cipayung yang dibangun menjadi hunian warga. Padahal lahan itu seharusnya menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Menurut dia, para pengembang hanya menjual kavling tanpa memedulikan Cipayung sebagai paru-paru Kota Jakarta.
"Kavling tidak perlu izin walikota dan gubernur. Tolong, Pak, buat kebijakan untuk mencegah pergerakan mereka," pinta Syarif.
Banyak pertanyaan diajukan warga yang hadir untuk menjadi masukan bagi Jokowi. Sedangkan bagi warga yang tak hadir, Jokowi menjamin mereka tetap bisa mengadukan masalahnya melalui nomor telepon selular maupun surat elektronik.
"Jadi kalau ada informasi, masalah, saran, keluhan, Bapak dan Ibu bisa lapor langsung ke saya. Kirim SMS ke nomor saya 08122600960 atau email ke gubdki@gmail.com," imbau Jokowi. (Ado/Sss)
Dalam acara ini warga diberi kesempatan untuk bertanya. Salah satu warga dari Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur, Syarifuddin, menyampaikan keluhannya kepada Jokowi terkait wilayah Gongseng atau Boker.
"Saya nggak melihat adanya moral di masyarakat wilayah Ciracas yang disebut Boker (tempat prostitusi ilegal). Kini Boker malah meluas ke wilayah kami dalam bentuk pijat refleksi, tapi esek-esek," kata Syarif, Kamis (28/11/2013).
Ia menambahkan, menjamurnya tempat esek-esek berkedok pijat refleksi di kawasan Ciracas diduga sudah meluas sampai ke Cipayung, Jakarta Timur. "Setelah wilayah Ciracas yang disebut Boker itu jadi tempat olahraga, Boker malah meluas, Pak, ke wilayah kami. Saya tidak lihat bagaimana penanganan moral di masyarakat, khususnya Cipayung," ujar Syarif.
Syarif juga menduga ada penyelewengan lahan di wilayah Cipayung yang dibangun menjadi hunian warga. Padahal lahan itu seharusnya menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Menurut dia, para pengembang hanya menjual kavling tanpa memedulikan Cipayung sebagai paru-paru Kota Jakarta.
"Kavling tidak perlu izin walikota dan gubernur. Tolong, Pak, buat kebijakan untuk mencegah pergerakan mereka," pinta Syarif.
Banyak pertanyaan diajukan warga yang hadir untuk menjadi masukan bagi Jokowi. Sedangkan bagi warga yang tak hadir, Jokowi menjamin mereka tetap bisa mengadukan masalahnya melalui nomor telepon selular maupun surat elektronik.
"Jadi kalau ada informasi, masalah, saran, keluhan, Bapak dan Ibu bisa lapor langsung ke saya. Kirim SMS ke nomor saya 08122600960 atau email ke gubdki@gmail.com," imbau Jokowi. (Ado/Sss)