Pemprov DKI Jakarta menggelar Rembuk Provinsi di ruang Diorama Monumen Nasional (Monas) hari ini. Sebanyak 1.500 warga perwakilan dari seluruh wilayah Jakarta berkesempatan menyampaikan aspirasi dan keluhannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, kemungkinan dari beberapa keluhan, saran, dan gagasan warga, ada yang bisa dijadikan sebagai kebijakan.
"Ya termasuk tadi dari sisi pengawasan, usulan bagus tadi, bahwa masyarakat perlu dilibatkan dalam pengawasan proyek. Hingga RT dan RW dilibatkan, saya kira bagus sekali. Dalam forum-forum seperti ini biasanya ada 1, 2, 3, 4, 5 bisa kita pakai dalam bidang kebijakan," ujar Jokowi di Monas, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Mantan Walikota Surakarta itu menyatakan, selama ini memang ada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk menemukan persoalan-persoalan hinga ke RW. Karena partisipan Musrenbang sangat terbatas, maka perlu diadakan rembuk dengan jumlah warga yang lebih banyak, sehingga dapat menghimpun aspirasi lebih banyak lagi.
"Ternyata banyak sekali ratusan masukan. Supaya saling menutup dan cross check, apakah Musrenbang itu real dari masyarakat atau hanya usulan individu-individu. Rembuk ini juga bisa mengisi tempat-tempat yang belum terakomodir dalam Musrenbang," lanjut Jokowi.
Ia menyatakan perlu mengetahui setiap keluhan dari masyarakat dan juga meminta solusi warga secara langsung. Sehingga, ketika ia terjun ke lapangan, maka persoalan yang sebenarnya akan terlihat.
Intinya, lanjut Jokowi, dengan blusukan yang ditambah Rembuk warga, ia mulai bisa menangkap keinginan, keresahan, dan kebutuhan warga.
"Kita akan olah lagi untuk nanti kebijakan mengarah menuju keinginan dan kebutuhan dari masyarakat. Dan biasanya masyarakat menunjukkan solusinya, kalau kita tanyakan pasti mereka bisa punya solusinya," kata Jokowi. (Mvi/Sss)
Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, kemungkinan dari beberapa keluhan, saran, dan gagasan warga, ada yang bisa dijadikan sebagai kebijakan.
"Ya termasuk tadi dari sisi pengawasan, usulan bagus tadi, bahwa masyarakat perlu dilibatkan dalam pengawasan proyek. Hingga RT dan RW dilibatkan, saya kira bagus sekali. Dalam forum-forum seperti ini biasanya ada 1, 2, 3, 4, 5 bisa kita pakai dalam bidang kebijakan," ujar Jokowi di Monas, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Mantan Walikota Surakarta itu menyatakan, selama ini memang ada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk menemukan persoalan-persoalan hinga ke RW. Karena partisipan Musrenbang sangat terbatas, maka perlu diadakan rembuk dengan jumlah warga yang lebih banyak, sehingga dapat menghimpun aspirasi lebih banyak lagi.
"Ternyata banyak sekali ratusan masukan. Supaya saling menutup dan cross check, apakah Musrenbang itu real dari masyarakat atau hanya usulan individu-individu. Rembuk ini juga bisa mengisi tempat-tempat yang belum terakomodir dalam Musrenbang," lanjut Jokowi.
Ia menyatakan perlu mengetahui setiap keluhan dari masyarakat dan juga meminta solusi warga secara langsung. Sehingga, ketika ia terjun ke lapangan, maka persoalan yang sebenarnya akan terlihat.
Intinya, lanjut Jokowi, dengan blusukan yang ditambah Rembuk warga, ia mulai bisa menangkap keinginan, keresahan, dan kebutuhan warga.
"Kita akan olah lagi untuk nanti kebijakan mengarah menuju keinginan dan kebutuhan dari masyarakat. Dan biasanya masyarakat menunjukkan solusinya, kalau kita tanyakan pasti mereka bisa punya solusinya," kata Jokowi. (Mvi/Sss)