Sukses

Bayi Aqila `Diusir` RSCM Gara-gara Surat Rujukan

Setelah mendapatkan surat rujukan dari RSUD Lampung, Tri beserta keluarga langsung membawa Aqila menuju RSCM.

Malang benar nasib Aqila Aqila Zaneta Putri. Bayi perempuan berusia 9 bulan asal Lampung itu menderita kelainan fungsi hati. Malangnya lagi, Aqila 'diusir' dari RS Cipto Mangunkusumo dengan alasan tak ada ruangan lagi. Beruntung, akhirnya Aqila dirawat kembali di rumah sakit itu.

Ayahanda Aqila, Tri Setya Cahyono (36) mengatakan, anak bungsunya itu harus segera mendapatkan transplantasi hati untuk proses penyembuhannya. Sebelum ke RSCM, keluarga sempat membawa Aqila ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lampung. Namun karena keterbatasan peralatan dan tak adanya dokter spesialis penyakit hati, Tri pun meminta surat rujukan dari RSUD Lampung.

"Saya sudah dapatkan surat rujukan dari RSUD Lampung. Dan itu sudah diberikan pada Sabtu, 16 November 2013," kata Tri di Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Setelah mendapatkan surat rujukan, Tri beserta keluarga langsung membawa Aqila menuju RSCM. Sesampainya di RSCM pada Sabtu 16 November malam, anaknya itu langsung dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM.

Meski ada surat rujukan, permintaan Tri agar anaknya dirawat secara intensif tidak diindahkan RSCM. Tri mengatakan, pihak RSCM langsung meminta biaya sebesar Rp 750 juta untuk operasi anaknya itu. Tak hanya itu, Aqila pun dianjurkan untuk melakukan sekadar rawat jalan. Padahal sakit yang diderita Aqila cukup serius.

"Untuk biaya operasi, saya dikenakan Rp 750 juta. Anak saya sudah tidak di IGD lagi. Sekarang sudah dipindahkan di ruang BCH (ruang bedah anak). Malah anak saya disuruh rawat jalan saja," tutur pria yang bekerja sebagai tukang service handphone itu.

"Malah saya disuruh pulang segera, alasannya pihak RSCM tidak ada ruangan untuk rawat anak saya," tambahnya.

Sementara itu, pihak RSCM melalui Direktur Utama, Dr CH Soejono mengatakan, tidak pernah ada surat rujukan yang dilampirkan keluarga Aqila kepada pihaknya. Padahal Tri mengaku sudah melampirkan surat rujukan tersebut dari RSUD Lampung. "Benar pada 16 November lalu, dia datang ke Jakarta dan RSCM. Tapi tanpa surat rujukan," ujar Soejono.

Soejono mengakui, tidak adanya ruang perawatan juga menghambat pihaknya untuk mengurus Aqila. Kemudian diakuinya, pihak RSCM menganjurkan Aqila dirawat di rumah singgah, namun keluarga Aqila menolak. "Memang di sini selalu penuh pasien anak-anak. Karena di rawat inap penuh jadi sementara di rawat bedah," pungkas Soejono. (Ndy/Ism)