Ribuan kembali buruh menggeruduk Balaikota DKI Jakarta. Aksi menuntut direvisinya upah minimum provinsi (UMP) DKI itu berlangsung anarkis hingga merobohkan pagar tempat Gubernur DKI Jakarta Jokowi berkantor. Lalu apa kata pria bernama lengkap Joko Widodo itu soal robohnya pagar Balaikota DKI?
"Masa? Bener? Ya besok diperbaiki toh yang jebol," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Mantan Walikota Solo itu menegaskan, dia menyerahkan penanganan buruh yang bertindak di luar kendali itu kepada pihak kepolisian. Sebab, wewenangnya hanya terkait kenaikan UMP DKI Rp 2,4 juta.
"Urusannya aparatlah, kalau sudah anarkis bukan urusan saya. Sudah saya temui di luar sekali, terus juga pernah temuin di dalam kantor. Kan sudah," ujarnya.
Terkait nilai UMP yang dituntut buruh agar dinaikkan menjadi Rp 3,7 juta, Jokowi menegaskan tidak akan melakukan revisi. Sebab, angka saat ini sudah dihitung dan direkomendasikan oleh Dewan Pengupahan DKI.
"Hitungannya kan diberikan ke saya, dan itu dari Dewan Pengupahan, bukan saya yang buat. Terus ketemu untuk apa gitu lho. Kita kan juga banyak yang lain yang belum diselesaikan," cetus Jokowi. (Ndy/Sss)
"Masa? Bener? Ya besok diperbaiki toh yang jebol," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Mantan Walikota Solo itu menegaskan, dia menyerahkan penanganan buruh yang bertindak di luar kendali itu kepada pihak kepolisian. Sebab, wewenangnya hanya terkait kenaikan UMP DKI Rp 2,4 juta.
"Urusannya aparatlah, kalau sudah anarkis bukan urusan saya. Sudah saya temui di luar sekali, terus juga pernah temuin di dalam kantor. Kan sudah," ujarnya.
Terkait nilai UMP yang dituntut buruh agar dinaikkan menjadi Rp 3,7 juta, Jokowi menegaskan tidak akan melakukan revisi. Sebab, angka saat ini sudah dihitung dan direkomendasikan oleh Dewan Pengupahan DKI.
"Hitungannya kan diberikan ke saya, dan itu dari Dewan Pengupahan, bukan saya yang buat. Terus ketemu untuk apa gitu lho. Kita kan juga banyak yang lain yang belum diselesaikan," cetus Jokowi. (Ndy/Sss)