Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Direktur Utama PT MSONS Capital Munadi Herlambang terkait kasus korupsi pembangunan sarana olahraga Hambalang, Kamis (28/11/2013). Rumah Munadi --yang berstatus saksi dalam kasus Hambalang-- beralamat di Jalan Penjaringan Sari 2G Nomor 14 Komplek YKP, Surabaya, Jawa Timur.
Namun, menurut Munadi penyidik KPK tidak menemukan atau menyita apa pun dari rumahnya dalam penggeledahan yang berlangsung selama 1 jam itu.
"Benar, tadi ada penggeledahan berlangsung hanya 1 jam dan tim KPK tidak menyita satu barang pun," ujar Munadi Herlambang saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/11/2013).
Ia menegaskan dirinya juga merasa tak keberatan dengan proses hukum yang dilakukan KPK jika hal tersebut demi menuntaskan kasus Hambalang yang telah menjerat sejumlah pihak. Ia pun minta KPK tidak hanya mendengarkan pengakuan Nazaruddin semata dalam membongkar kasus Hambalang yang diduga merugikan negara sebesar
"Jadi mari kita selamatkan lembaga KPK agar marwah dan martabat lembaga yang kita cintai ini tetap terjaga. Tapi jangan hanya mendengar kicauan Nazarudin dan oknum-oknum lain yang tidak mendasar sehingga KPK capek dan letih sendiri layaknya 'menjahit terbelit benang sendiri'," tandas Munadi. (Adi)
Namun, menurut Munadi penyidik KPK tidak menemukan atau menyita apa pun dari rumahnya dalam penggeledahan yang berlangsung selama 1 jam itu.
"Benar, tadi ada penggeledahan berlangsung hanya 1 jam dan tim KPK tidak menyita satu barang pun," ujar Munadi Herlambang saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/11/2013).
Ia menegaskan dirinya juga merasa tak keberatan dengan proses hukum yang dilakukan KPK jika hal tersebut demi menuntaskan kasus Hambalang yang telah menjerat sejumlah pihak. Ia pun minta KPK tidak hanya mendengarkan pengakuan Nazaruddin semata dalam membongkar kasus Hambalang yang diduga merugikan negara sebesar
"Jadi mari kita selamatkan lembaga KPK agar marwah dan martabat lembaga yang kita cintai ini tetap terjaga. Tapi jangan hanya mendengar kicauan Nazarudin dan oknum-oknum lain yang tidak mendasar sehingga KPK capek dan letih sendiri layaknya 'menjahit terbelit benang sendiri'," tandas Munadi. (Adi)