Dalam berbagai kesempatan, Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memuji Joko Widodo. Apalagi memang, Gubernur DKI Jokowi yang akrab disapa Jokowi itu merupakan salah satu kader terbaik PDIP.
Tapi, bukan berarti Mega terus-terusan memuji mantan Walikota Solo itu. "Ya kalau jelek saya marahi, karena beliau sebagai kader partai," kata Mega yang disertai tawa usai diskusi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013).
Lebih jauh Mega mengatakan, dirinya sudah kerap memberi wejangan kepada Jokowi sejak di Solo. Pun demikian, ketika Jokowi ke Jakarta sebagai Gubernur.
"Pasti akan saya selalu tanya apa saja yang akan dikerjakan. Dan saya sudah sounding sebelumnya apa yang sudah dikerjakan. Jadi memang beliau ini sebagai petugas partai yang sudah masuk di Jakarta memang sudah dapat melakukan apa yang sudah saya katakan, yakni terjun ke bawah," terang Mega.
Menurut Mega, tanpa terjun ke lapangan, seorang pemimpin tak akan mengetahui secara objektif dan realitas masyarakatnya. Bahkan untuk sekadar membayangkan saja rasanya tak mungkin tanpa terjun ke lapangan.
"Sehingga beliau dapat menjalankan tugasnya, meskipun tantangannya akan semakin berat," jelasnya.
"Belum lagi saya sudah melihat beliau mulai dihantam. Tapi tidak apa-apa, lakukan saja terus karena itu baik sebagai pengalaman," jelas mantan Presiden RI ini. (Ali)
Tapi, bukan berarti Mega terus-terusan memuji mantan Walikota Solo itu. "Ya kalau jelek saya marahi, karena beliau sebagai kader partai," kata Mega yang disertai tawa usai diskusi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013).
Lebih jauh Mega mengatakan, dirinya sudah kerap memberi wejangan kepada Jokowi sejak di Solo. Pun demikian, ketika Jokowi ke Jakarta sebagai Gubernur.
"Pasti akan saya selalu tanya apa saja yang akan dikerjakan. Dan saya sudah sounding sebelumnya apa yang sudah dikerjakan. Jadi memang beliau ini sebagai petugas partai yang sudah masuk di Jakarta memang sudah dapat melakukan apa yang sudah saya katakan, yakni terjun ke bawah," terang Mega.
Menurut Mega, tanpa terjun ke lapangan, seorang pemimpin tak akan mengetahui secara objektif dan realitas masyarakatnya. Bahkan untuk sekadar membayangkan saja rasanya tak mungkin tanpa terjun ke lapangan.
"Sehingga beliau dapat menjalankan tugasnya, meskipun tantangannya akan semakin berat," jelasnya.
"Belum lagi saya sudah melihat beliau mulai dihantam. Tapi tidak apa-apa, lakukan saja terus karena itu baik sebagai pengalaman," jelas mantan Presiden RI ini. (Ali)