Bunga bangkai ukuran raksasa tumbuh dan mekar selama beberapa hari terakhir di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Menurut warga, ini merupakan fenomena yang pertama kali terjadi di kawasan ini.
"Kalau mekarnya terlihat mulai kemarin sore. 3 Hari lalu masih berupa kuncup," kata Muhammad Mufid Masud (31), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Magelang, Minggu (1/12/2013).
Bunga itu tumbuh dan mekar di pekarangan milik ayah Masud, Hadi bin Atmodimejo (69), Dusun Banjaran Kecamatan Borobudur. Jaraknya sekitar 3 kilometer barat daya Candi Borobudur.
Guru Madrasah Ibtidaiyah Desa Sambeng itu mengaku sudah menelusuri melalui internet tentang kesamaan bunga raksasa di pekarangan itu, dengan bunga serupa yang tumbuh di daerah lain.
"Baru pertama ini kami menemukan bunga seperti ini tumbuh di desa kami. Ada juga, kata beberapa tetangga yang pernah melihat milik warga sini, tapi katanya sudah layu, dibawa dari Yogyakarta," katanya.
Minggu sekitar pukul 08.00 WIB Masud dan seorang anggota keluarganya mengukur bunga itu. Hasilnya, bunga ini bertinggi 40 cm, kelopak terpanjang 56 cm dan terpendek 50 cm. Dari tanah di bawah bunga itu muncul satu tunas ukuran relatif pendek, sekitar 10 cm, yang diperkirakan bakal bunga.
"Mulai sore sekitar pukul 16.00 WIB, baru terasa bau tidak sedap seperti bangkai, kami menduga dari bunga ini," katanya.
Hadi mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, tidak ada orang dari luar daerah yang datang ke dusun dan memberi benih tanaman. Yang kemudian tumbuh menjadi bunga bangkai tersebut. "Tempat ini sekitar 5 tahun lalu, ditumbuhi pohon bambu," sambung dia.
Tahun 2011 silam, bunga bangkai juga tumbuh di kawasan Borobudur, tepatnya di Desa Wanurejo. Lokasi ini berjarak sekitar 2 kilometer dari kawasan wisata Candi Borobudur. (Ant/Ism)
"Kalau mekarnya terlihat mulai kemarin sore. 3 Hari lalu masih berupa kuncup," kata Muhammad Mufid Masud (31), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Magelang, Minggu (1/12/2013).
Bunga itu tumbuh dan mekar di pekarangan milik ayah Masud, Hadi bin Atmodimejo (69), Dusun Banjaran Kecamatan Borobudur. Jaraknya sekitar 3 kilometer barat daya Candi Borobudur.
Guru Madrasah Ibtidaiyah Desa Sambeng itu mengaku sudah menelusuri melalui internet tentang kesamaan bunga raksasa di pekarangan itu, dengan bunga serupa yang tumbuh di daerah lain.
"Baru pertama ini kami menemukan bunga seperti ini tumbuh di desa kami. Ada juga, kata beberapa tetangga yang pernah melihat milik warga sini, tapi katanya sudah layu, dibawa dari Yogyakarta," katanya.
Minggu sekitar pukul 08.00 WIB Masud dan seorang anggota keluarganya mengukur bunga itu. Hasilnya, bunga ini bertinggi 40 cm, kelopak terpanjang 56 cm dan terpendek 50 cm. Dari tanah di bawah bunga itu muncul satu tunas ukuran relatif pendek, sekitar 10 cm, yang diperkirakan bakal bunga.
"Mulai sore sekitar pukul 16.00 WIB, baru terasa bau tidak sedap seperti bangkai, kami menduga dari bunga ini," katanya.
Hadi mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, tidak ada orang dari luar daerah yang datang ke dusun dan memberi benih tanaman. Yang kemudian tumbuh menjadi bunga bangkai tersebut. "Tempat ini sekitar 5 tahun lalu, ditumbuhi pohon bambu," sambung dia.
Tahun 2011 silam, bunga bangkai juga tumbuh di kawasan Borobudur, tepatnya di Desa Wanurejo. Lokasi ini berjarak sekitar 2 kilometer dari kawasan wisata Candi Borobudur. (Ant/Ism)