Sukses

Polwan Pakai Jilbab, Wakapolri: Jangan Sampai Terkesan Seksi

Sebelum keluar aturan baku, Polri sementara menunda penggunaan jilbab bagi polwan muslim.

Pemakian jilbab bagi polwan muslim sudah disetujui Kapolri Jenderal Sutarman, meskipun aturannya kini masih dirancang. Guna menghindari pemakian jilbab yang tidak seragam, perlu dibuat aturan resminya.

Menaggapi hal ini, Wakapolri Komjen Pol Oegroseno pun sependapat, penggunaan jilbab harus ada aturannya. Maka itu, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Irwasum dan akan menunda sementara kebijakaan ini sebelum keluar aturan resmi.

"Dengan Irwasum akhirnya memutuskan, ok-lah ditunda dulu. Jangan sampai menggunakan jilbab jadi lebih seksi. Nanti kita lihat dulu, mana yang lebih cocok, apa dari Mekkah atau Aceh," ujarnya di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Pamulang, Senin (2/12/2013).

Lebih lanjut Oegroseno mengatakan, jika polwan menggunakan jilbab sebaiknya menggunakan pakaian terusan agar tidak terkesan lebih seksi. "Kalo menurut saya, kalau memang mau pakai jilbab, baju terusan saja sekalian. Makanya harus diatur. Ini yang terbaik untuk negeri bukan untuk saya," tandasnya.

Pada 25 November lalu, 15 polwan di Polda Metro Jaya memeragakan seragam berjilbab mulai dari Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL). Polwan berjilbab sudah disetujui Kapolri Sutarman dan aturannya sementara mengacu aturan yang ada di Polda Aceh. (Rmn/Mut)

[Baca juga: Kapolri Ajukan Anggaran Jilbab Polwan untuk 2014]