Sukses

Selain Jilbab, Polri Bakal Luncurkan Seragam Muslim untuk Polwan

Pemakaian seragam jilbab untuk para polwan seharusnya menggunakan terusan yang mendukung jilbab agar tidak memperlihatkan lekuk tubuh.

Meski telah direstui, namun pemakaian jilbab di kalangan polisi wanita (polwan) masih belum diatur dalam kerangka peraturan. Penggunaan jilbab harus didukung dengan pakaian yang juga mampu menutupi aurat dan lekuk tubuh. Hal inilah yang tengah dirisaukan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Oegroseno.

Dia menjelaskan, pemakaian seragam jilbab untuk para polwan seharusnya menggunakan terusan yang mendukung jilbab. Pasalnya, jika hanya jilbab saja itu masih memperlihatkan lekuk tubuh para polwan.

"Kalau menurut saya kalau memang (polwan) mau pakai jilbab, baju terusan saja sekalian. Jangan sampai bajunya ketat, body-nya keliatan. Malah nimbulin nafsu-nafsu," di kata Oegroseno di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Pamulang, Senin (2/12/2013).

Oegroseno berjanji, Polri akan segera mempersiapkan anggaran untuk seragam muslim polwan. "Nanti akan disiapkan, anggaran baju dinasnya, yang seragam diubah jadi baju muslim. Bukan hanya jilbab," ujarnya.

Lebih lanjut, sebelum ditetapkan penggunaan jilba seperti apa, Oegroseno menegaskan terlebih dahulu akan membentuk tim riset. Tim riset ini nantinya akan menilai pakaian muslim model apa yang cocok dijadikan seragam polwan.

"Kalau memang ada yang pengin pakai jilbab, nanti kita akan bikin tim untuk riset penggunaan baju muslim di Iran, Pakistan, Afganistan, Eropa, Asia, dan lain-lainnya. Nanti dilihat mana yang cocok," pungkas Oegroseno.

Polwan berjilbab sudah disetujui Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan aturannya sementara mengacu aturan yang ada di Polda Aceh. (Ndy/Mut)