Penggunaan jilbab di kalangan polisi wanita (polwan) memang telah diizinkan Kapolri Jenderal Sutarman. Namun implementasi pemakaiannya masih menjadi perdebatan karena belum ada keseragaman.
Namun Jenderal Sutarman menegaskan, penggunaan jilbab para polwan bukan sebuah masalah besar. Yang menjadi masalah, hanya bagaimana menyeragamkan penggunaan jilbab agar tidak ada yang berwarna-warni.
"Begitu dipakai jilbabnya warna-warni, dan ini menjadi persoalan. Tetapi memakainya saya mendapat apresiasi yang luar biasa dari berbagai pihak. Artinya nggak ada masalah sebetulnya. Ini masalahnya tinggal menyeragamkan," ungkap Sutarman di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Pamulang, Senin (2/12/2013).
Sutarman mengatakan, kebijakan penggunaan jilbab harus disesuaikan dan diberikan anggaran khusus. Karena, tidak semua bisa beli jilbab walaupun harganya murah.
"Kebijakan ini saya serahkan kembali dan silakan seragamkan. Tapi juga harus ingat, anda yang ada di Jakarta bisa beli tapi yang di daerah-daerah sana nggak bisa beli," ujar Sutarman. (Mut/Ism)
Namun Jenderal Sutarman menegaskan, penggunaan jilbab para polwan bukan sebuah masalah besar. Yang menjadi masalah, hanya bagaimana menyeragamkan penggunaan jilbab agar tidak ada yang berwarna-warni.
"Begitu dipakai jilbabnya warna-warni, dan ini menjadi persoalan. Tetapi memakainya saya mendapat apresiasi yang luar biasa dari berbagai pihak. Artinya nggak ada masalah sebetulnya. Ini masalahnya tinggal menyeragamkan," ungkap Sutarman di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Pamulang, Senin (2/12/2013).
Sutarman mengatakan, kebijakan penggunaan jilbab harus disesuaikan dan diberikan anggaran khusus. Karena, tidak semua bisa beli jilbab walaupun harganya murah.
"Kebijakan ini saya serahkan kembali dan silakan seragamkan. Tapi juga harus ingat, anda yang ada di Jakarta bisa beli tapi yang di daerah-daerah sana nggak bisa beli," ujar Sutarman. (Mut/Ism)