Warga Ria Rio Ngaku Dibayar Keluarga Adam Malik Bertahan di Waduk

Warga Waduk Ria Rio yang menempati lahan yang diklaim ahli waris keluarga Adam Malik menyesal tidak mau mengikuti program pinndah ke rumah susun sewa yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta. Mereka mengaku mendapat jaminan tidak akan digusur dari keluarga Adam Malik dan diberi uang Rp 800 per kepala keluarga (KK) jika mau bertahan di lahan yang mereka tempati.

"Waktu itu kita dikasih uang Rp 800 ribu per KK, katanya uang untuk tungguin lahan ini," kata warga Hana yang tinggal di RT 7/15 Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (2/12/2013).

Ia menuturkan selain uang jaminan warga juga mendapat ancaman dari pewaris Adam Malik. Warga diancam diusir dari lahan jika mendukung program Jokowi-Ahok itu.

"Terus kita juga akan diusir kalau ikutan pindah ke rusun," lanjutnya.

Namun, kenyataan berkata lain. Warga tetap saja digusur sebagai dampak proyek normalisasi Waduk Ria Rio. Di sisi lain, tak ada dukungan dari pewaris Adam Malik.

"Kalau tahu begini jadinya, dari awal kita ikutan pindah ke rusun," ujarnya.

Kini, Hana hanya tinggal ditenda darurat yang dibuatnya. Selain 7 anggota keluarganya, Hanna juga harus berbagi dengan 2 kepala keluarga lain di bawah tenda yang hanya sebesar 3x5 meter.

"Semua 21 orang. Yang perempuan tidur, laki-laki nggak tidur, gantian jaga," ungkapnya.

Ia hanya berharap ada kejelasan tentang nasib dirinya dan keluarga. Terutama, unit rumah susun dan kompensasi yang sama dengan lainnya.

"Pokoknya sama dengan yang lain. Kalau bisa cepat. Soalnya di sini kalau hujan bocor," tandas Hana.

Sabtu 30 November lalu, warga Ria Rio akhirnya tergusur dari lahan yang telah ditempatinya selama bertahun-tahun, di tanah yang diklaim sebagai milik dari ahli waris mantan Wapres Adam Malik. Namun hingga kini banyak warga belum mendapatkan kompensasi. Mereka pun menjual kayu bekas rumah mereka untuk bertahan hidup. (Adi/Sss)