Liputan6.com, Buleleng: Bangkai ikan paus yang diperkirakan berbobot lebih dari 1,5 ton terdampar di Pantai Pura Ponjok, Batu, Buleleng, Bali, baru-baru ini. Ikan sepanjang 11 meter dan berdiameter tujuh meter ini ditemukan oleh Kadek Restiasa, seorang nelayan setempat. Semula Kadek, menduga ikan tersebut adalah batang kayu.
Meski mengeluarkan bau amis dan busuk menyengat hidung, keberadaan bangkai mamalia ini tak mengurungkan niat masyarakat yang sekadar datang menonton untuk melihat dari dekat. Hingga kini, bangkai ikan itu tetap utuh menyusul imbauan pemuka masyarakat setempat untuk tidak mengganggu ikan tersebut.
Rencananya, bangkai ikan paus tersebut akan ditarik kembali ke tengah laut dan ditenggelamkan menggunakan pemberat. Namun sebelumnya, masyarakat akan melangsungkan ritual untuk menguburnya ke dasar laut.
Bukan ini kali ini saja ikan paus terdampar di pantai di Bali. Awal 2004, ikan paus jenis paruh burung juga terdampar di Nusa Dua [baca: Ikan Paus Terdampar di Nusa Dua]. Ikan dengan panjang lima meter dan berat 1,5 ton itu akhirnya berhasil dikembalikan ke laut lepas oleh Tim World Wildlife Foundation (WWF) dan Kepolisian Sektor Bualu, Nusa Dua.(ZAQ/Aries Wicaksono dan Putra Setiawan)
Meski mengeluarkan bau amis dan busuk menyengat hidung, keberadaan bangkai mamalia ini tak mengurungkan niat masyarakat yang sekadar datang menonton untuk melihat dari dekat. Hingga kini, bangkai ikan itu tetap utuh menyusul imbauan pemuka masyarakat setempat untuk tidak mengganggu ikan tersebut.
Rencananya, bangkai ikan paus tersebut akan ditarik kembali ke tengah laut dan ditenggelamkan menggunakan pemberat. Namun sebelumnya, masyarakat akan melangsungkan ritual untuk menguburnya ke dasar laut.
Bukan ini kali ini saja ikan paus terdampar di pantai di Bali. Awal 2004, ikan paus jenis paruh burung juga terdampar di Nusa Dua [baca: Ikan Paus Terdampar di Nusa Dua]. Ikan dengan panjang lima meter dan berat 1,5 ton itu akhirnya berhasil dikembalikan ke laut lepas oleh Tim World Wildlife Foundation (WWF) dan Kepolisian Sektor Bualu, Nusa Dua.(ZAQ/Aries Wicaksono dan Putra Setiawan)