Kondisi kesehatan Khadijah Maisa Azzahra alias Zahra memang sangat memprihatikan. Pada usianya yang baru menginjak 1,5 tahun, Zahra yang dianiaya hingga meninggal oleh sang ayah, Lambertus Langon (23), sudah sakit-sakitan.
Ibunda Zahra, Fatimah (23) mengatakan, penyakit anaknya sudah diperiksa ke dokter sejak 5 bulan lalu. Namun menurut dokter, penyakit yang diderita sudah parah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Nggak tahu, katanya sudah parah dan musti dirawat," kata Fatimah di rumahnya, kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2013).
Namun, karena permasalahan biaya, Zahra urung dirawat di rumah sakit. Fatimah mengungkap, kala itu dokter menyebut Zahra hanya mengalami masuk angin sampai masalah pada pencernaan.
Karena masalah biaya, dokter memberi solusi dengan memberi obat selama menjalani perawatan. Tapi kalau tidak berhasil, Zahra tetap harus dirawat.
"Dokternya bilang, kalau obatnya cocok, minum obat saja. Kalau nggak cocok dan nggak ada perubahan, mau nggak mau dirawat," ungkapnya.
Akibat penyakitnya itu, kata Fatimah, Zahra terlihat sangat kurus. Bahkan, tubuh Zahra tampak seperti tengkorak.
"Itu dia, Pak, badannya kecil, maaf, kaya tengkorak saja gitu. Nggak ada dagingnya," ujar Fatimah sambil menghapus air mata yang mulai menetes di pipi.
Zahra meninggal dunia di tangan ayah kandungnya, Lambertus Langon. Diduga, bocah perempuan itu tewas karena dianiaya.
Fatimah mengatakan, peristiwa itu berawal saat Zahra disuapi Lambertus pada Minggu 1 Desember pagi. Kala itu, Zahra sedang sulit makan. Karena tak mau makan, bocah itu dipukuli. (Mut/Sss)
[Baca Juga: Aksi Kejam Ayah Kandung Saat Menganiaya Bayi Zahra]
Ibunda Zahra, Fatimah (23) mengatakan, penyakit anaknya sudah diperiksa ke dokter sejak 5 bulan lalu. Namun menurut dokter, penyakit yang diderita sudah parah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Nggak tahu, katanya sudah parah dan musti dirawat," kata Fatimah di rumahnya, kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2013).
Namun, karena permasalahan biaya, Zahra urung dirawat di rumah sakit. Fatimah mengungkap, kala itu dokter menyebut Zahra hanya mengalami masuk angin sampai masalah pada pencernaan.
Karena masalah biaya, dokter memberi solusi dengan memberi obat selama menjalani perawatan. Tapi kalau tidak berhasil, Zahra tetap harus dirawat.
"Dokternya bilang, kalau obatnya cocok, minum obat saja. Kalau nggak cocok dan nggak ada perubahan, mau nggak mau dirawat," ungkapnya.
Akibat penyakitnya itu, kata Fatimah, Zahra terlihat sangat kurus. Bahkan, tubuh Zahra tampak seperti tengkorak.
"Itu dia, Pak, badannya kecil, maaf, kaya tengkorak saja gitu. Nggak ada dagingnya," ujar Fatimah sambil menghapus air mata yang mulai menetes di pipi.
Zahra meninggal dunia di tangan ayah kandungnya, Lambertus Langon. Diduga, bocah perempuan itu tewas karena dianiaya.
Fatimah mengatakan, peristiwa itu berawal saat Zahra disuapi Lambertus pada Minggu 1 Desember pagi. Kala itu, Zahra sedang sulit makan. Karena tak mau makan, bocah itu dipukuli. (Mut/Sss)
[Baca Juga: Aksi Kejam Ayah Kandung Saat Menganiaya Bayi Zahra]