Sukses

Panglima TNI: Saya Bertemu Rudi Rubiandini Saat Menjabat KSAD

Namun, Moeldoko mengaku tidak membicarakan masalah bisnis dalam pertemuan tersebut.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku pernah bertemu dengan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini yang sekarang berstatus tersangka penerima suap. Pertemuan itu terjadi saat Moeldoko masih menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).

"Rudi memang pernah ketemu saya saat saya jabat kepala staf TNI AD, waktu Beliau ke Mabes TNI AD. Kami diskusikan antara saya dan asisten," kata Moeldoko saat meninjau Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI AD di Markas Divisi 1 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/12/2013).

Namun, Moeldoko mengaku tidak membicarakan masalah bisnis dalam pertemuan tersebut. Topik yang dibicarakan adalah aktivitas eksploitasi minyak dan gas di lokasi-lokasi penambangan, yang banyak ditentang masyarakat. Rubiandini minta Moeldoko membantu pengamanan instalasi dan situs eksploitasi mereka.

Dalam berkas pemeriksaan Rubiandini, pertemuan dia dengan Moeldoko terjadi dua kali, di satu tempat di kawasan Gambir dan rumah dinas Moeldoko, di bilangan Jalan Denpasar, Jakarta Pusat. Namun saat ditanya soal dua pertemuan itu, Moeldoko tidak mengurainya secara rinci.

"Dia (Rubiandini) juga bawa beberapa asisten. Dia pertamanya kenalin diri karena masih pejabat baru, sama saya juga. Setelah itu tidak lanjut pertemuan kedua," tutur dia. "Jadi konteksnya itu, nggak ada urusan bisnis. Ngapain aku urusin bisnis," sambung Moeldoko.

Moeldoko menjadi kepala staf TNI AD pada 20 Mei-30 Agustus 2013, sementara Rubiandini menjabat sebagai Kepala SKK Migas pada 15 Januari-14 Agustus 2013. Jadi ada 3 bulan 25 hari waktu yang memungkinkan mereka bertemu.

Dalam pertemuan itu, Moeldoko pun memberikan saran kepada Rubiandini agar kegiatan eksplorasi, eksploitasi, atau yang berkaitan migas juga memperhatikan persoalan masyarakat. "Bapak harus dekati masyarakat. Jangan sampai nanti setelah berjalan malah semakin terjadi resistensi," ujar Moeldoko.

Namun, tak lama setelah pertemuan, Rubiandini ditangkap KPK. Tetapi, kerja sama pengamanan objek vital dengan Pertamina tetap berjalan. "Ya setelah itu karena beliau (Rubiandini) tertangkap, ya tidak berlanjut. Kalau dengan PT Pertamina tetap berlanjut," tuturnya Moeldoko.

Sebelumnya, Nama Moeldoko dikabarkan muncul di BAP mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Dalam BAP itu, Rudi mengaku pernah bertemu Moeldoko --yang saat itu menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)-- untuk menjelaskan tentang gagasan-gagasan industri migas dan melindungi batas-batas wilayah Indonesia yang mengandung migas. (Ant/Eks/Mut)