Sukses

[VIDEO] Langkanya Gas Elpiji 3 Kg di Solo

Warga di Kota Solo resah karena sejak beberapa hari terakhir, gas elpiji 3 kg mulai hilang di pasaran.

Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah. Keterlambatan dan berkurangnya pasokan dari Pertamina menjadi penyebabnya. Warga mulai resah keberadaan gas elpiji di Kota Solo sejak beberapa hari terakhir, mulai hilang di pasaran.

Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (5/12/2013), sejumlah pangkalan yang sering menjadi tujuan warga yang akan membeli gas sudah tidak lagi memiliki stok pasokan gas, khususnya ukuran 3 kilogram. Banyaknya pembeli yang kecewa memaksa pemilik toko memasang pengumuman tidak adanya pasokan gas ini.

Salah satunya yang terjadi di Jalan Dokter Rajiman, Laweyan Solo ini. Di toko ini gas ukuran 3 kilogram yang baru diterima dari Pertamina hanya bertahan kurang dari 1 jam dan langsung habis. Warga yang datang terlambat harus kecewa tidak memperoleh gas yang dicari.

Hal serupa juga dialami pangkalan lain di Jalan Kiai Mojo, Semanggi Solo. Tumpukan tabung gas kosong sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Karena selain terlambat, pasokan yang diterima juga jauh berkurang dari yang dibutuhkan.

Hilangnya pasokan gas ini menyebabkan masyarakat kesulitan mencari gas. Warga harus pontang-panting dari satu pengecer ke pengecer lain dan belum ada jaminan akan memperoleh gas yang dibutuhkan. Hilangnya gas ini cukup meresahkan, mengingat saat ini tidak mungkin lagi kembali ke minyak tanah.

Sementara itu, di kalangan pengecer pengurangan pasokan sudah terjadi sejak November lalu, dengan pengurangan pasokan hingga lebih dari 50 persen.

Demi menutup kebutuhan masyarakat, pengecer mengambil pasokan gas dari 2 agen dengan harga berbeda, namun hal itu pun tak mampu menutup kebutuhan warga.

Kekosongan juga terjadi untuk gas elpiji ukuran 12 kg. Selain pasokan yang dibatasi harga gas ukuran 12 kg juga mulai naik dari sebelumnya Rp 80 ribu kini menjadi 90 ribu per tabungnya.

Belum ada keterangan dari pihak Pertamina kapan distribusi gas ini akan lancar kembali. Warga berharap, agar pemerintah melalui Pertamina segera mengantisipasi keterlambatan pasokan gas agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. (Mvi/Mut)