Abraham Samad merasa terusik dengan sejumlah tudingan yang dilontarkan pihak-pihak tertentu melalui media sosial. Apalagi, akun di media sosial yang dia sebut menebar fitnah itu tidak jelas siapa tuannya. Salah satunya akun twitter @TrioMacan2000.
Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, media sosial harusnya digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat. Namun kehadiran akun-akun media sosial yang tidak jelas siapa pemiliknya saat ini justru banyak menebar berita negatif.
"(Media sosial) Bukan untuk menyerang. Banyak akun palsu seperti Trio Macan, Jilbab Hitam, yang malah memberikan berita negatif," ujar Abraham Samad dalam seminar 'Tantangan Humas: Lembaga di Tengah Sesaknya Opini Negatif Pemerintah di Media Sosial' di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Seharusnya, kata Samad, kecanggihan teknologi informasi digunakan sebagai penyebar berita yang dibutuhkan masyarakat, bukan sebaliknya. Dan masyarakat harus sadar dalam memilih dan melihat media sosial mana yang dapat dipercaya.
"Kecanggihan dunia maya seharusnya dimanfaatkan secara positif. Karena kalau tidak akan banyak berita negatif. Kalau tidak, isinya pasti menghujat," tutur Abraham Samad. (Eks/Yus)
Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, media sosial harusnya digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat. Namun kehadiran akun-akun media sosial yang tidak jelas siapa pemiliknya saat ini justru banyak menebar berita negatif.
"(Media sosial) Bukan untuk menyerang. Banyak akun palsu seperti Trio Macan, Jilbab Hitam, yang malah memberikan berita negatif," ujar Abraham Samad dalam seminar 'Tantangan Humas: Lembaga di Tengah Sesaknya Opini Negatif Pemerintah di Media Sosial' di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Seharusnya, kata Samad, kecanggihan teknologi informasi digunakan sebagai penyebar berita yang dibutuhkan masyarakat, bukan sebaliknya. Dan masyarakat harus sadar dalam memilih dan melihat media sosial mana yang dapat dipercaya.
"Kecanggihan dunia maya seharusnya dimanfaatkan secara positif. Karena kalau tidak akan banyak berita negatif. Kalau tidak, isinya pasti menghujat," tutur Abraham Samad. (Eks/Yus)