Pagelaran Agung Keraton sedunia atau World Royal Heritage telah dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Selain dihadiri hampir seluruh kerajaan dan keraton se-nusantara, acara tersebut juga dihadiri oleh 11 kerajaan dari luar negeri.
Pria akrab disapa Jokowi itu pun mengatakan tujuan dari digelarnya acara tersebut, untuk memperlihatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan juga dunia bahwa Indonesia mempunyai sejarah dan nilai budaya yang tinggi.
"Kita ingin mengangkat dan memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia dan kepada dunia. Bahwa sejarah budaya kita, dimulai dari keraton, dari adat istiadat betul-betul terangkat dan kelihatan," ujar Jokowi usai meresmikan acara tersebut di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, (5/12/2013).
Jokowi pun mengaku bangga dengan banyaknya kerajaan yang ada di Indonesia. Menurutnya, bila dibanding dengan negara-negara lain, kerajaan di Indonesia jauh lebih kaya akan tradisi dan budaya.
Lanjut Jokowi, dilakukannya pagelaran tersebut untuk menunjukkan identitas Jakarta sebagai kota yang mempunyai identitas budaya.
"Siapa yang punya adat dan jumlah keraton sampai 148? Hanya di Indonesia. Ini kita angkat, kita juga mau bangun karakter Jakarta, jangan sampai kita hanya disibukkan ekonomi, tapi kelupaan budaya juga. Ini harus disiapkan," urai gubernur berperawakan tinggi kurus itu.
Saat ditanya apakah pagelaran keraton tersebut teselip maksud ekonomi, Jokowi membantahnya. Ia menyatakan bahwa tujuan dari acara tersebut, semata-mata hanya untuk mengembangkan budaya nusantara.
"Saya hanya memberikan dukungan, ini urusan pengembangan budaya. Tapi kalau ada dampak ekonomi, ya Alhamdulillah. Yang penting goal nya kita bangun karakter kota, indentitas Jakarta dan membangun kebudayaan nusantara dengan Betawi sebagai tuan rumah," tukas Jokowi. (Tnt/Ein)
Pria akrab disapa Jokowi itu pun mengatakan tujuan dari digelarnya acara tersebut, untuk memperlihatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan juga dunia bahwa Indonesia mempunyai sejarah dan nilai budaya yang tinggi.
"Kita ingin mengangkat dan memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia dan kepada dunia. Bahwa sejarah budaya kita, dimulai dari keraton, dari adat istiadat betul-betul terangkat dan kelihatan," ujar Jokowi usai meresmikan acara tersebut di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, (5/12/2013).
Jokowi pun mengaku bangga dengan banyaknya kerajaan yang ada di Indonesia. Menurutnya, bila dibanding dengan negara-negara lain, kerajaan di Indonesia jauh lebih kaya akan tradisi dan budaya.
Lanjut Jokowi, dilakukannya pagelaran tersebut untuk menunjukkan identitas Jakarta sebagai kota yang mempunyai identitas budaya.
"Siapa yang punya adat dan jumlah keraton sampai 148? Hanya di Indonesia. Ini kita angkat, kita juga mau bangun karakter Jakarta, jangan sampai kita hanya disibukkan ekonomi, tapi kelupaan budaya juga. Ini harus disiapkan," urai gubernur berperawakan tinggi kurus itu.
Saat ditanya apakah pagelaran keraton tersebut teselip maksud ekonomi, Jokowi membantahnya. Ia menyatakan bahwa tujuan dari acara tersebut, semata-mata hanya untuk mengembangkan budaya nusantara.
"Saya hanya memberikan dukungan, ini urusan pengembangan budaya. Tapi kalau ada dampak ekonomi, ya Alhamdulillah. Yang penting goal nya kita bangun karakter kota, indentitas Jakarta dan membangun kebudayaan nusantara dengan Betawi sebagai tuan rumah," tukas Jokowi. (Tnt/Ein)