Sukses

Kapolri `Warning` Petinggi Soal Anggaran

"Saya ingatkan kepada seluruh pejabat tinggi Polri agar tepat dalam penggunaan anggaran, serta transparan," ujar Kapolri Jenderal Sutarman.

Kepolisian Republik Indonesia mengakui budaya korupsi di institusinya masih ada. Kapolri Jenderal Polisi Sutarman pun me-warning petinggi dan anggota Polri lainnya untuk tidak menyelewengkan anggaran dan berani lebih transparan.

"Saya peringatkan kepada seluruh pejabat tinggi Polri agar secara tepat dalam penggunaan anggaran, serta transparan," kata Sutarman dalam acara Sertijab di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Sutarman juga dalam amanatnya meminta agar seluruh jajarannya tidak berbuat korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) maupun gratifikasi yang merugikan institusi dan negara. "Jangan sampai korupsi dan menerima gratifikasi," tegas Sutarman.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebelumnya menyatakan 50% kasus korupsi di Kepolisian ada pada Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. "Menurut penilaian kami 50 persen kasus (korupsi) di kepolisian itu ada di Korlantas," ujar Bambang.

Wakapolri Komjen Pol Oegroseno juga sebelumnya tidak membantah adanya korupsi di institusinya. Ia mengatakan, masalah dalam tubuh instansinya itu merupakan persoalan bersama. "Masalah-masalah yang ada di kepolisian itu bukan murni masalah polisi, tapi masalah kita bersama," kata Oegroseno. (Rmn/Sss)

[Baca juga: Wakapolri: Berantas Korupsi Tak Semudah Balik Telapak Tangan]