Pagelaran Keraton Agung Sedunia yang digelar di kawasan Monas, Jakarta membuat sejumlah akses ruas jalan ditutup. Hal itu dilakukan guna memberikan kesempatan kereta kencana dari dalam negeri maupun mancanegara untuk melintas.
Alhasil, seperti pantauan Liputan6.com, Minggu (8/12/2013), banyak kendaraan roda dua dan empat parkir di bukan area parkir alias dekat pagar pembatas jalan. Geliat parkir liar pun menjamur mulai sepanjang Jalan Merdeka Selatan hingga keliling Stasiun Gambir.
Di trotoar sepanjang pintu Stasiun Gambir. Trotoar yang sedianya digunakan untuk pejalan kaki, kini dimanfaatkan sebagian orang meraup untung dengan membuka parkir liar. Para penjaga parkir pun 'bergerilya' menawarkan lokasi parkir liar tersebut.
Tak tanggung-tanggung, tarif yang mereka kenakan kepada para pengendara yang parkir di wilayah itu cukup fantastis alias mahal. Dan tentu saja hal tersebut mengagetkan para pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan lahan parkir itu.
"Pak kurang Rp 5 ribu lagi," teriak salah satu tukang parkir liar sebagai bukti mahalnya biaya sewa parkir.
Adalah Alya (29), warga Pondok Gede yang datang bersama pasangannya itu mengaku saat meninggalkan motor sudah memberikan uang parkir Rp 10 ribu. Namun tak sangka mereka masih dimintai tambahan saat akan meninggalkan parkiran.
"Tadi pas masuk saya sudah kasih Rp 10 ribu. Begitu malasnya kalo ada acara kaya gini (kirab) tapi nggak ada lahan parkirnya," kata Alya. (Tnt)
Alhasil, seperti pantauan Liputan6.com, Minggu (8/12/2013), banyak kendaraan roda dua dan empat parkir di bukan area parkir alias dekat pagar pembatas jalan. Geliat parkir liar pun menjamur mulai sepanjang Jalan Merdeka Selatan hingga keliling Stasiun Gambir.
Di trotoar sepanjang pintu Stasiun Gambir. Trotoar yang sedianya digunakan untuk pejalan kaki, kini dimanfaatkan sebagian orang meraup untung dengan membuka parkir liar. Para penjaga parkir pun 'bergerilya' menawarkan lokasi parkir liar tersebut.
Tak tanggung-tanggung, tarif yang mereka kenakan kepada para pengendara yang parkir di wilayah itu cukup fantastis alias mahal. Dan tentu saja hal tersebut mengagetkan para pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan lahan parkir itu.
"Pak kurang Rp 5 ribu lagi," teriak salah satu tukang parkir liar sebagai bukti mahalnya biaya sewa parkir.
Adalah Alya (29), warga Pondok Gede yang datang bersama pasangannya itu mengaku saat meninggalkan motor sudah memberikan uang parkir Rp 10 ribu. Namun tak sangka mereka masih dimintai tambahan saat akan meninggalkan parkiran.
"Tadi pas masuk saya sudah kasih Rp 10 ribu. Begitu malasnya kalo ada acara kaya gini (kirab) tapi nggak ada lahan parkirnya," kata Alya. (Tnt)