Sukses

Kereta Vs Truk, Komisi V DPR Panggil Dirjen Perkeretaapian

Komisi V DPR berharap setiap perlintasan memiliki palang pintu yang baik dan tidak mudah diterobos.

Komisi V DPR menyesalkan terjadinya tabrakan antara kereta jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki BBM milik Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan. Oleh karena itu, Komisi V DPR akan memanggil Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

"Ini jadi perhatian utama kami untuk Dirjen Kereta Api dan Kemenhub, untuk menyikapi hal ini supaya tidak terulang lagi karena ini sampai memakan korban jiwa," ujar anggota Komisi V DPR Erico Sotarduga saat saat berbincang dengan Liputan6.com di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Menurut Erico, pemanggilan Dirjen Perkeretaapian dan pihak Kementerian Perhubungan itu sangat penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut itu secara pasti. "Kita harus cek, apa terobos atau bagaimana, kita lihat dulu hasil penyelidikan dari Kemenhub dan kepolisian," jelas Erico.

"Jadi sebenarnya, kita tidak bisa bilang siapa yang tanggung jawab, karena bisa saja human error atau rem yang tidak berfungsi, tapi memang kami lihat perlintasan KA harus dicermati masalah keselamatannya," tambah Erico.

Politisi PDIP itu mengatakan, jauh hari sebelum kecelakaan ini Komisi V sudah mengingatkan instansi terkait tentang banyaknya palang perlintasan kereta yang tidak berfungsi. Bahkan, warga sekitar turut membantu mengamankan bila kereta akan melintas.

"Tidak ada yang menjaga di Jaksel, jadi harus dijaga penduduk, tentu pagar seadanya. Harusnya kan otomatis," imbuh dia.

Kecelakaan di Pondok Betung yang menewaskan 8 orang itu dijadikan evaluasi. Komisi V akan membuat tambahan anggaran untuk membeli palang pintu otomatis.

"Kita usahakan, dan harus ada anggaran tahun depan untuk mengamankan itu. Harusnya palang pintu otomatis, ada bunyi sirene atau ditutup. Harus yang massif palang pintunya, supaya tidak bisa diterobos," tandas Erico. (Eks/Mut)