Betty Ariyani, korban luka dalam kecelakaan maut kereta commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki BBM Pertamina yang dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, meninggal dunia. Betty menghembuskan nafas terakhir setelah sempat mendapat perawatan di ruang ICU RS Fatmawati.
"Kita sudah siapkan semuanya, dengan berat hati RS Fatmawati belum bisa membantu," kata Direktur Medik dan Keperawataan RS Fatmawati, dr Lia Gardenia Parta Kusumah di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013).
Ia menjelaskan korban yang sebelumnya sempat diamputasi tersebut meninggal dunia karena ada trauma benturan hingga menyebabkan bagian organnya terganggu, terutama ginjal. Korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 20.45 WIB sebelum diambil tindakan operasi amputasi pada lengan kanan yang terkena luka bakar 60 persen.
"Kita siap operasi, semua sudah kita siapkan. Kamar operasi sudah kita siapkan. Ternyata beliau sudah meninggal dunia," jelas Lia.
Lia menambahkan korban menderita luka bakar cukup luas tak hanya di bagian tangan, tetapi juga pada bagian wajah.
"Luka bakar cukup luas, kelihatannya bukan hanya tangan, wajah juga ada, yang tidak memungkinkan untuk kami tolong lagi," imbuhnya,
Ia menutukan kematian Betty sudah diketahui pihak keluarga. Terutama, suami dan sanak famili korban sudah ada di rumah sakit saat tim medis melakukan penanganan.
"keluarganya sudah ada di sana, suaminya kebetulan juga ada, kemudian dari sodaranya, kalau tidak salah adiknya. Kami juga sudah beri tahu, sebelum kondisi meninggal, mereka sudah melihat pada waktu kami resustasi (memberikan bantuan nafas buatan)," tandas Lia.
Dengan meninggalnya Betty, total korban kecelakaan kereta dengan truk tangki di perlintasan Pondok Betung, Jalan Bintaro Permai 3, Jakarta Selatan, menjadi 6 orang. (Adi)
"Kita sudah siapkan semuanya, dengan berat hati RS Fatmawati belum bisa membantu," kata Direktur Medik dan Keperawataan RS Fatmawati, dr Lia Gardenia Parta Kusumah di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013).
Ia menjelaskan korban yang sebelumnya sempat diamputasi tersebut meninggal dunia karena ada trauma benturan hingga menyebabkan bagian organnya terganggu, terutama ginjal. Korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 20.45 WIB sebelum diambil tindakan operasi amputasi pada lengan kanan yang terkena luka bakar 60 persen.
"Kita siap operasi, semua sudah kita siapkan. Kamar operasi sudah kita siapkan. Ternyata beliau sudah meninggal dunia," jelas Lia.
Lia menambahkan korban menderita luka bakar cukup luas tak hanya di bagian tangan, tetapi juga pada bagian wajah.
"Luka bakar cukup luas, kelihatannya bukan hanya tangan, wajah juga ada, yang tidak memungkinkan untuk kami tolong lagi," imbuhnya,
Ia menutukan kematian Betty sudah diketahui pihak keluarga. Terutama, suami dan sanak famili korban sudah ada di rumah sakit saat tim medis melakukan penanganan.
"keluarganya sudah ada di sana, suaminya kebetulan juga ada, kemudian dari sodaranya, kalau tidak salah adiknya. Kami juga sudah beri tahu, sebelum kondisi meninggal, mereka sudah melihat pada waktu kami resustasi (memberikan bantuan nafas buatan)," tandas Lia.
Dengan meninggalnya Betty, total korban kecelakaan kereta dengan truk tangki di perlintasan Pondok Betung, Jalan Bintaro Permai 3, Jakarta Selatan, menjadi 6 orang. (Adi)