Sukses

Jika Jadi Presiden, Anies Baswedan Siap Miskinkan Koruptor

"Dimiskinkan total. Menurut saya itu hukuman yang bisa kita tegakkan. Saya minta hakim-hakim, jaksa tuntut hukuman maksimal," kata Anies.

Peserta konvensi Capres Partai Demokrat Anies Baswedan menyatakan tidak setuju jika koruptor dihukum mati. Menurutnya, selain dihukum penjara maksimal, para koruptor harus dimiskinkan dengan menyita seluruh hartanya jika dirinya kelak terpilih sebagai presiden.

"Dimiskinkan total. Menurut saya itu hukuman yang bisa kita tegakkan. Saya minta hakim-hakim, jaksa tuntut hukuman sebesar-besarnya," kata Anies di Jakarta, Senin (9/12/2013).

Jika hukuman mati tetap dipaksakan, Anies berpendapat tidak ada ruang untuk memperbaiki diri. Apalagi menurutnya, kesalahan pemberian vonis bagi para terduga koruptor masih kerap terjadi sehingga dapat merugikan bagi orang-orang yang seharusnya tidak bersalah.

"Kalau kita lakukan hukuman (mati) tidak bisa diubah tidak ada ruang kekeliruan. Hari ini potensi kekeliruan dalam pembuktian selalu ada. Saya tidak lihat dari hak asasi manusia (HAM) tapi ruang kesalahan kekeliruan masih ada," jelas Anies.

Anies menambahkan dirinya optimis dapat memenangkan konvensi Partai Demokrat dan dapat menjadi Presiden periode mendatang meskipun saingannya dalam konvensi Demokrat ada nama-nama beken. Seperti Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, sampai ipar Presiden SBY Pramono Edhie Wibowo.

Ia meyakini persaingan dalam konvensi capres Partai Demokrat bisa berlangsung secara fair. "Konvensi sebuah perjuangan. Memastikan fair, itu ada. Saya percaya mereka berencana untuk fair. Kalau tidak fair, saya tentang," tegasnya.

Anies yang juga rektor Universitas Paramadina itu menambahkan jika ingin maju sebagai Kepala Daerah, maka para kandidat bisa maju secara independen. Namun untuk maju sebagai capres, tidak bisa melalui jalur independen dan hanya bisa melalui partai. Karena itu, jika dirinya dapat menjadi presiden maka hal tersebut merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia.

"Sebagai arena politik, tidak akan menyerah. Mungkin menang, mungkin kalah. Saya akan hadapi. Saya orang non partai, diundang partai. Saya terobos celah ini. Dan bila berhasil, ini peristiwa bersejarah bagi Indonesia," tukas Anies. (Fiq/Adi)