Kecelakaan kereta jurusan Serpong-Tanah Abang yang menghantam truk tangki BBM Pertamina di Bintaro pada Senin 9 Desember, merupakan tragedi yang kerap terulang. Sebab, prosedur pengamanan perlintasan kereta yang buruk telah terjadi sejak zaman Letjen Purn TNI Sutiyoso menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos itu, insiden kereta di Jakarta sudah berulang-ulang terjadi. Ia pun mempertanyakan keseriusan pemerintah pusat membenahi transportasi massa di Ibukota.
"Jadi harusnya itu kita sudah malu luar biasa. Kejadian sama yang terulang-ulang. tidak ada pengamanan yang dapat menjamin keselamatan masyarakat di lintas-lintas kereta api," ujar Bang Yos kepada Liputan6.com, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Sadar buruknya pengamanan di perlintasan kereta pada era kepemimpinan dirinya di ibukota, Bang Yos pun berniat membenahinya, tapi hal itu terhalang aturan dengan pemerintah pusat.
"Perlu diketahui ya, perempatan-perempatan lintas kereta saya pernah mau ambil alih. Mau saya perbaiki semua, tapi nggak boleh, karena katanya itu kewenangan pusat."
Ia pun berandai-andai jika dulu pemerintah pusat memberi izin Pemprov DKI Jakarta membenahi perlintasa kereta api, maka tragedi Bintaro II tidak akan terjadi. "Maksudnya seluruh daerah, kalau di Jakarta ini andai kata itu diserahkan. Dulu itu alasannya macam-macam, kita kan hanya ingin menyelamatkan rakyat kita karena kejadian ini sudah berulang kali," kata Bang Yos.
"Jadi saya dulu ingin perbaiki seluruh lintasan itu tapi tidak diizinkan," sambungnya.
Maka itu Bang Yos menyesalkan kecelakaan maut tersebut. Karena hingga saat ini belum ada perubahan di perlintasan kereta api. "Lihat saja kondisinya di lapangan, palangnya sudah tidak kokoh lagi, sudah buruk kondisinya, padahal ini ibukota. Saya sesalkan itu," ujar Bang Yos.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini pun memiliki solusi, yakni agar Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI mencari kesepahaman sehingga tidak terjadi kecelakaan seperti ini.
"Supaya bisa diperbaiki secara masif. Bila tidak bisa, ya diambil alih oleh DKI atau daerah."
Terkait strategi Gubernur DKI Jokowi untuk membuat underpass di perlintasan kereta, Bang Yos mengatakan, hal itu cukup bagus dan harus dikerjakan secepatnya. Tapi dia punya pesan khusus. "Salah satunya underpass, tapi tidak semua lokasi cocok lewat bawah," tandas Sutiyoso. (Rmn/Mut)
[Baca juga: PT KCJ Tak Mau Disalahkan dalam Tragedi Bintaro II]
Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos itu, insiden kereta di Jakarta sudah berulang-ulang terjadi. Ia pun mempertanyakan keseriusan pemerintah pusat membenahi transportasi massa di Ibukota.
"Jadi harusnya itu kita sudah malu luar biasa. Kejadian sama yang terulang-ulang. tidak ada pengamanan yang dapat menjamin keselamatan masyarakat di lintas-lintas kereta api," ujar Bang Yos kepada Liputan6.com, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Sadar buruknya pengamanan di perlintasan kereta pada era kepemimpinan dirinya di ibukota, Bang Yos pun berniat membenahinya, tapi hal itu terhalang aturan dengan pemerintah pusat.
"Perlu diketahui ya, perempatan-perempatan lintas kereta saya pernah mau ambil alih. Mau saya perbaiki semua, tapi nggak boleh, karena katanya itu kewenangan pusat."
Ia pun berandai-andai jika dulu pemerintah pusat memberi izin Pemprov DKI Jakarta membenahi perlintasa kereta api, maka tragedi Bintaro II tidak akan terjadi. "Maksudnya seluruh daerah, kalau di Jakarta ini andai kata itu diserahkan. Dulu itu alasannya macam-macam, kita kan hanya ingin menyelamatkan rakyat kita karena kejadian ini sudah berulang kali," kata Bang Yos.
"Jadi saya dulu ingin perbaiki seluruh lintasan itu tapi tidak diizinkan," sambungnya.
Maka itu Bang Yos menyesalkan kecelakaan maut tersebut. Karena hingga saat ini belum ada perubahan di perlintasan kereta api. "Lihat saja kondisinya di lapangan, palangnya sudah tidak kokoh lagi, sudah buruk kondisinya, padahal ini ibukota. Saya sesalkan itu," ujar Bang Yos.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini pun memiliki solusi, yakni agar Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI mencari kesepahaman sehingga tidak terjadi kecelakaan seperti ini.
"Supaya bisa diperbaiki secara masif. Bila tidak bisa, ya diambil alih oleh DKI atau daerah."
Terkait strategi Gubernur DKI Jokowi untuk membuat underpass di perlintasan kereta, Bang Yos mengatakan, hal itu cukup bagus dan harus dikerjakan secepatnya. Tapi dia punya pesan khusus. "Salah satunya underpass, tapi tidak semua lokasi cocok lewat bawah," tandas Sutiyoso. (Rmn/Mut)
[Baca juga: PT KCJ Tak Mau Disalahkan dalam Tragedi Bintaro II]