Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan hingga kini belum memutuskan apakah akan menuntut PT Pertamina atau tidak terkait kecelakaan maut di perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan. PT KAI masih fokus menangani korban kecelakaan yang menelan 7 korban jiwa itu.
"Sampai sekarang, kami masih selesaikan tugas-tugas para korban yang meninggal. Kami akan mikir itu dulu," kata Jonan usai upacara penghormatan terakhir kepada 3 korban di Setasiun Gambir, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
"Kepolisian masih dalam penyidikan. Kalau mau nuntut atau tidak, saya belum tahu. Sampai sekarang masih menyelesaikan tugas-tugas penanganan korban, yang rawat inap masih terus dilakukan," tambah dia.
Dia mengatakan, soal penyebab kecelakaan, menjadi kewenangan polisi dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi. "KNKT kan sudah melakukan investigasi kemudian kepolisian melakukan penyelidikan dan kita lihat saja nanti hasilnya," ujar dia.
Yang jelas, tambah dia, kecelakaan pada Senin 9 Desember 2013 itu bukanlah kesalahan pegawainya. Sebab, kecelakaan itu dipicu truk BBM PT Pertamina yang menerobos palang pintu di Pondok Betung itu. "Kecelakan ini bukan atas dasar operasi, bukan kesalahan masinisnya, tapi ini kesalahan lalu lintas," tandas Jonan.
Kecelakaan antara kereta Commuter Line 1131 dengan Truk tangki BBM Pertamina itu menewaskan 7 orang. Mereka adalah masinis Darman Prasetyo (26), asisten masinis Agus Suroto (24), teknisi Sofian Hadi (20). Kemudian penumpang Alrisha (16), Rosa Elizabeth Kesauliya (73), dan Betty Ariyani serta Natali Naibaho (23). (Eks)
"Sampai sekarang, kami masih selesaikan tugas-tugas para korban yang meninggal. Kami akan mikir itu dulu," kata Jonan usai upacara penghormatan terakhir kepada 3 korban di Setasiun Gambir, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
"Kepolisian masih dalam penyidikan. Kalau mau nuntut atau tidak, saya belum tahu. Sampai sekarang masih menyelesaikan tugas-tugas penanganan korban, yang rawat inap masih terus dilakukan," tambah dia.
Dia mengatakan, soal penyebab kecelakaan, menjadi kewenangan polisi dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi. "KNKT kan sudah melakukan investigasi kemudian kepolisian melakukan penyelidikan dan kita lihat saja nanti hasilnya," ujar dia.
Yang jelas, tambah dia, kecelakaan pada Senin 9 Desember 2013 itu bukanlah kesalahan pegawainya. Sebab, kecelakaan itu dipicu truk BBM PT Pertamina yang menerobos palang pintu di Pondok Betung itu. "Kecelakan ini bukan atas dasar operasi, bukan kesalahan masinisnya, tapi ini kesalahan lalu lintas," tandas Jonan.
Kecelakaan antara kereta Commuter Line 1131 dengan Truk tangki BBM Pertamina itu menewaskan 7 orang. Mereka adalah masinis Darman Prasetyo (26), asisten masinis Agus Suroto (24), teknisi Sofian Hadi (20). Kemudian penumpang Alrisha (16), Rosa Elizabeth Kesauliya (73), dan Betty Ariyani serta Natali Naibaho (23). (Eks)