Tabrakan maut antara kereta commuter line dengan truk tanki Pertamina tak hanya menyangkut urusan kecelakaan dan korban yang ditimbulkan. Pengelola commuter line juga akan menuntut Pertamina bertanggung-jawab karena tangki yang ditabrak telah melanggarn aturan.
Tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (11/12/2013) dini hari mengabarkan, Direktur Utama PT KAI Commuter Line Jakarta (KCJ) Tri Handoyo meninjau langsung perbaikan untuk memastikan perjalanan KRL berjalan normal.
Menurut Tri, truk tanki milik Pertamina berkapasitas 24 ribu liter BBM itu sudah melanggar rambu-rambu, yakni melintas di jalan yang hanya layak dilewati kendaraan kecil dan sedang.
Saat menemui keluarga korban tewas di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyatakan pihaknya tidak akan terburu-buru menyikapi kasus kecelakaan ini. Alasannya perlu menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Tabrakan maut kereta api commuter line dan truk tanki milik Pertamina terjadi Senin 9 Desember 2013 kemaren. Hingga malam ini, jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 7 orang dan puluhan lainnya menjalani perawatan di beberapa rumah sakit. (Ali)
Tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (11/12/2013) dini hari mengabarkan, Direktur Utama PT KAI Commuter Line Jakarta (KCJ) Tri Handoyo meninjau langsung perbaikan untuk memastikan perjalanan KRL berjalan normal.
Menurut Tri, truk tanki milik Pertamina berkapasitas 24 ribu liter BBM itu sudah melanggar rambu-rambu, yakni melintas di jalan yang hanya layak dilewati kendaraan kecil dan sedang.
Saat menemui keluarga korban tewas di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyatakan pihaknya tidak akan terburu-buru menyikapi kasus kecelakaan ini. Alasannya perlu menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Tabrakan maut kereta api commuter line dan truk tanki milik Pertamina terjadi Senin 9 Desember 2013 kemaren. Hingga malam ini, jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 7 orang dan puluhan lainnya menjalani perawatan di beberapa rumah sakit. (Ali)