Di antara tumpukan barang mewah hasil gratifikasi yang bakal dilelang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istora Senayan, Jakarta, nampak satu benda mencolok mata. Sebuah gitar bass merek Ibanez Artcore AGB 140 lengkap dengan tanda tangan personel band Metallica Robert Trujillo tergantung di dinding berhiaskan lingkaran merah.
Sekilas melihat torehan tanda tangan sang personel band cadas pada gitar itu mengingatkan kita akan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Sebelum berada di tangan KPK karena dugaan gratifikasi, gitar itu memang milik mantan Walikota Solo itu. Namun gitar itu tak turut dilelang.
"Oh itu (gitar Jokowi) tidak dijual," kata seorang sumber kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Lalu untuk apa gitar Jokowi dipajang di acara lelang itu? "Itu untuk diperlihatkan kepada masyarakat untuk pembelajaran," imbuhnya.
Menurutnya, gitar Jokowi itu bisa menjadi contoh bagi pemimpin lain agar berani menyerahkan barang yang tak sepantasnya untuk diterima. "Jadi sebagian dari barang gratifikasi itu, termasuk gitar Jokowi, untuk pembelajaran kepada masyarakat. Seorang pemimpin pun harus lapor gratifikasi dan berani," ucapnya.
Gitar Jokowi ini telah terpajang sejak 9 Desember lalu. Dan hari ini adalah kali terakhir Anda bisa melihatnya di Istora Senayan. Selanjutnya gitar itu bakal dipajang di dalam Gedung KPK bersama barang-barang gratifikasi lain.
"Nanti gitarnya di Gedung KPK. Itu nanti akan kita pajang bersama hasil gratifikasi yang lainnya," pungkasnya. (Ndy/Mut)
[Baca juga: Gitar Jokowi Disita KPK, Jonathan Liu: Metallica Kecewa]
Sekilas melihat torehan tanda tangan sang personel band cadas pada gitar itu mengingatkan kita akan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Sebelum berada di tangan KPK karena dugaan gratifikasi, gitar itu memang milik mantan Walikota Solo itu. Namun gitar itu tak turut dilelang.
"Oh itu (gitar Jokowi) tidak dijual," kata seorang sumber kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Lalu untuk apa gitar Jokowi dipajang di acara lelang itu? "Itu untuk diperlihatkan kepada masyarakat untuk pembelajaran," imbuhnya.
Menurutnya, gitar Jokowi itu bisa menjadi contoh bagi pemimpin lain agar berani menyerahkan barang yang tak sepantasnya untuk diterima. "Jadi sebagian dari barang gratifikasi itu, termasuk gitar Jokowi, untuk pembelajaran kepada masyarakat. Seorang pemimpin pun harus lapor gratifikasi dan berani," ucapnya.
Gitar Jokowi ini telah terpajang sejak 9 Desember lalu. Dan hari ini adalah kali terakhir Anda bisa melihatnya di Istora Senayan. Selanjutnya gitar itu bakal dipajang di dalam Gedung KPK bersama barang-barang gratifikasi lain.
"Nanti gitarnya di Gedung KPK. Itu nanti akan kita pajang bersama hasil gratifikasi yang lainnya," pungkasnya. (Ndy/Mut)
[Baca juga: Gitar Jokowi Disita KPK, Jonathan Liu: Metallica Kecewa]