Sukses

Keluarga Teknisi KRL Tragedi Bintaro II Tahlilan Hingga 7 Hari

Untuk mendoakan arwah teknisi KRL jurusan Serpong-Tanah Abang yang meninggal dalam Tragedi Bintaro II, keluarga menggelar pengajian.

Meski sudah mengikhlaskan, sosok Sofyan Hadi (21) masih terbayang di sisi keluarga. Untuk mendoakan arwah teknisi KRL jurusan Serpong-Tanah Abang yang tewas dalam tragedi Bintaro II, keluarga menggelar pengajian di kediamannya.

"Insya Allah tahlil sampai 7 hari berturut-turut. Lanjut 40 hari, terus 100 hari," kata Kakak Sofyan, Dewi Anggraini (25) pada Liputan6.com, di kediamannya di Jalan RA Kartini gang Mawar 3, Margahayu, Bekasi Timur, Jawa Barat, Rabu (11/12/2013).

Dewi mengatakan, sejak meninggal, rekan dan kerabat Sofyan tak henti-hentinya berdatangan. Sampai-sampai ustad Soleh Mahmud atau lebih dikenal dengan sebutan ustad Solmed pun datang.

"Iya dia kemarin datang. Nggak lama setelah nguburin," lanjutnya.

Ustad Solmed disambut kedua orangtua Sofyan, Ade Rukim (54) dan Amelia (50). Kepada sang ibu, ustad Solmed pun memberi nasihat dan ceramah kecil tentang Sofyan.

"Dia bilang, ibu, ibu nggak usah khawatir. Anak ibu Insya Allah khusnul khatimah," ucap Dewi menirukan perkataan ustad Solmed.

Mendengar hal itu, sang ibu yang semula sangat terpukul sudah mulai tenang. Terlebih, sebelum meninggal, putranya itu masih sempat menyelamatkan penumpang dan mengorbankan nyawanya sendiri. "Alhamdulillah jadi lebih tenang. Sudah ikhlas yang pasti kami semua keluarga," tandasnya. (Mvi)

Baca juga: Kisah Balita Diselamatkan Teknisi Kereta Tragedi Bintaro II