Indonesia saat ini butuh pemimpin yang berani menata ulang pengelolaan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) demi kesejahteraan rakyat. Karena sebagai negara yang memiliki kekayaan alam berlimpah, namun belum termanifestasi dalam kesejahteraan rakyatnya.
Koordinator Gita Indonesia (GI) Reza Fahlevi mengatakan, advokasi terhadap pengelolaan SDA adalah kepentingan nasional yang utama.
"Korupsi yang terjadi dalam hal pengelolaan, termasuk pengrusakan lingkungan, membuat rakyat makin menderita. Ironisnya SDA berlimpah justru gagal, membuat rakyat tambah sengsara," kata Reza dalam keterangan persnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Maka itu, komunitas aktivis pendukung kandidat konvensi capres Partai Demokrat Gita Wirjawan yang dideklarasikan Desember lalu ini, akan mengadvokasi berbagai masalah tingkat lokal yang sesungguhnya cerminan masalah tingkat nasional. Sebagai contoh kekayaan alam di bumi Borneo.
"Kita butuh pemimpin yang berani untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik," ujar Reza.
Sementara itu, pegiat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Tri Atmadja menilai, perjuangan SDA di Kalimantan Tengah adalah perjuangan reforma agraria. Monopoli tanah skala besar oleh korporasi menimbulkan konflik yang sampai hari ini semakin massif dan merampas sumber-sumber penghidupan rakyat Kalimantan Tengah.
"Lebih dari 80% dari 15 juta hektar sudah dikuasai. Artinya, akses rakyat pada SDA sudah sangat terbatas. Sementara itu distribusi atas hasil SDA juga tidak untuk rakyat Kalimantan Tengah, tapi untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia," ujar Tri. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Masalah Ekonomi Nasional dan Korupsi
Koordinator Gita Indonesia (GI) Reza Fahlevi mengatakan, advokasi terhadap pengelolaan SDA adalah kepentingan nasional yang utama.
"Korupsi yang terjadi dalam hal pengelolaan, termasuk pengrusakan lingkungan, membuat rakyat makin menderita. Ironisnya SDA berlimpah justru gagal, membuat rakyat tambah sengsara," kata Reza dalam keterangan persnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Maka itu, komunitas aktivis pendukung kandidat konvensi capres Partai Demokrat Gita Wirjawan yang dideklarasikan Desember lalu ini, akan mengadvokasi berbagai masalah tingkat lokal yang sesungguhnya cerminan masalah tingkat nasional. Sebagai contoh kekayaan alam di bumi Borneo.
"Kita butuh pemimpin yang berani untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik," ujar Reza.
Sementara itu, pegiat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Tri Atmadja menilai, perjuangan SDA di Kalimantan Tengah adalah perjuangan reforma agraria. Monopoli tanah skala besar oleh korporasi menimbulkan konflik yang sampai hari ini semakin massif dan merampas sumber-sumber penghidupan rakyat Kalimantan Tengah.
"Lebih dari 80% dari 15 juta hektar sudah dikuasai. Artinya, akses rakyat pada SDA sudah sangat terbatas. Sementara itu distribusi atas hasil SDA juga tidak untuk rakyat Kalimantan Tengah, tapi untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia," ujar Tri. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Masalah Ekonomi Nasional dan Korupsi