Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agatha Lily disebut menjadi korban pelecehan secara verbal oleh anggota Komisi I DPR dalam laporan Komnas Perempuan ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Komisioner Bidang Isi Siaran itu pun mengaku terkejut.
"Saya terkejut sekali nama saya dikaitkan masalah ini. Saya disebut digoda, dilecehkan saat fit and proper test di Komisi I DPR," ujar Lily saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Ia menegaskan, tidak ada pelecehan terhadapnya saat seleksi yang dilakukan DPR Juli 2013 lalu. Lily pun menyayangkan langkah Komnas Perempuan yang tidak mengklarifikasi dirinya terlebih dahulu sebelum melayangkan surat ke BK DPR.
"Saya juga merasa selama ini Komnas Perempuan tidak pernah meminta keterangan kepada saya dan saya tidak pernah mengajukan pengaduan ke Komnas Perempuan. Makanya saya agak bingung, yang katanya saya dilecehkan," jelas Lily.
Meski begitu, Sarjana Sosial dari Universitas Atma Jaya Jakarta dan Magister Science Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) itu tetap menghargai upaya Komnas yang proaktif melindungi perempuan.
"Saya hargai Komnas proaktif menentang pelecehan terhadap perempuan. Seandainya ada pelecehan saya juga akan marah, apalagi itu jika saya yang mengalami," kata Lily.
Komnas Perempuan menyurati Badan Kehormatan (BK) DPR meminta klarifikasi terkait dugaan terjadinya pelecehan verbal dalam proses seleksi pemilihan komisioner KPI Agatha Lily. Ada 4 anggota Komisi I DPR yang diduga saat melakukan fit and proper test KPI mereka menanyakan hal-hal yang tidak substantif dan tidak proporsional kepada Agatha Lily.
"Ditanya ibu kok cantik? Ada juga (ditanya) hari ini ke spa berapa kali? Ya ditanya begitu. Mungkin karena merasa deket, dan nomor handpone jangan ganti-ganti ya," papar Anggota BK DPR Ali Maschan Moesa. (Mut/Ism)
Baca Juga:
Komisioner KPI Agatha Lily: Saya Tidak Dilecehkan Anggota DPR
"Saya terkejut sekali nama saya dikaitkan masalah ini. Saya disebut digoda, dilecehkan saat fit and proper test di Komisi I DPR," ujar Lily saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Ia menegaskan, tidak ada pelecehan terhadapnya saat seleksi yang dilakukan DPR Juli 2013 lalu. Lily pun menyayangkan langkah Komnas Perempuan yang tidak mengklarifikasi dirinya terlebih dahulu sebelum melayangkan surat ke BK DPR.
"Saya juga merasa selama ini Komnas Perempuan tidak pernah meminta keterangan kepada saya dan saya tidak pernah mengajukan pengaduan ke Komnas Perempuan. Makanya saya agak bingung, yang katanya saya dilecehkan," jelas Lily.
Meski begitu, Sarjana Sosial dari Universitas Atma Jaya Jakarta dan Magister Science Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) itu tetap menghargai upaya Komnas yang proaktif melindungi perempuan.
"Saya hargai Komnas proaktif menentang pelecehan terhadap perempuan. Seandainya ada pelecehan saya juga akan marah, apalagi itu jika saya yang mengalami," kata Lily.
Komnas Perempuan menyurati Badan Kehormatan (BK) DPR meminta klarifikasi terkait dugaan terjadinya pelecehan verbal dalam proses seleksi pemilihan komisioner KPI Agatha Lily. Ada 4 anggota Komisi I DPR yang diduga saat melakukan fit and proper test KPI mereka menanyakan hal-hal yang tidak substantif dan tidak proporsional kepada Agatha Lily.
"Ditanya ibu kok cantik? Ada juga (ditanya) hari ini ke spa berapa kali? Ya ditanya begitu. Mungkin karena merasa deket, dan nomor handpone jangan ganti-ganti ya," papar Anggota BK DPR Ali Maschan Moesa. (Mut/Ism)
Baca Juga:
Komisioner KPI Agatha Lily: Saya Tidak Dilecehkan Anggota DPR