Sukses

Ospek Maut ITN Malang, Keluarga Menolak Jenazah Fikri Diotopsi

Jika harus diotopsi dan membongkar makam, keluarga keberatan. Tapi jika memang ada kekerasan, keluarga berharap kepolisian mengusut tuntas.

Belum diketahui penyebab kematian Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru Jurusan Planologi Teknologi Nasional (ITN) Malang yang meninggal dunia saat pelaksanaan Kemah Bakti Desa (KBD) di Kawasan Pantai Goa China, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Meski keluarga almahum siap diperiksa jajaran kepolisian Mapolres Malang, Jawa Timur, mereka keberatan jika harus dilakukan otopsi terhadap jasad almarhum Fikri yang diduga kuat meninggal akibat kekerasan fisik oleh seniornya tersebut.

“Kalau harus diotopsi dan membongkar makam, pihak keluarga merasa keberatan. Tapi jika memang ada kekerasan, keluarga berharap kepolisian mengusut kasus itu sampai tuntas,” ujar Nurhadi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Malang, Jawa Timur, Kamis (12/12/2013).

Nurhadi menjelaskan, keluarga semula memutuskan menerima kematian Fikri dengan membuat surat pernyataan di Polsek Sumbermanjing Wetan. Apalagi perwakilan ITN Malang menyampaikan jika kematian Fikri diakibatkan kelelahan selama kegiatan KBD.
 
“Tapi dalam surat pernyataan itu saya juga menginginkan agar diusut secara hukum jika kemudian terungkap adanya kekerasan yang mengakibatkan Fikri meninggal dunia,” ungkap Nurhadi.
 
Fikri Dolasmantya Surya meninggal dunia saat pelaksanaan KBD pada 13 Oktober lalu. Keluarga Fikri menuntut agar kasus tersebut diusut tuntas melalui jalur hukum. (Rmn/Yus)

Baca juga:
Ospek Maut ITN Malang, Ketua Jurusan Planologi Dipecat