Sukses

Pertamina Tepis Isu Tebang Pilih Layani Korban Tragedi Bintaro II

"Itu yang bawa ambulan dari luar. Kita juga awalnya nggak tahu kalau itu sopir dan kernet," kata Humas PT Pertamina Wianda Pusponegoro.

PT Pertamina dianggap tebang pilih dalam menangani korban Tragedi Bintaro II di perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember lalu. Pasalnya, saat beberapa korban berhasil dievakuasi, hanya sopir dan kernet mobil tangki yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Hal tersebut sempat dikeluhkan beberapa korban, namun hal tersebut ditampik Pertamina. Juru bicara PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan semua itu sifatnya hanya kebetulan.

"Itu yang bawa ambulans dari luar (bukan RSPP). Kita juga awalnya nggak tahu kalau itu sopir dan kernet," kata Wianda di RSPP, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2013).

Wianda mengatakan, sopir Chosimin dan kernet Mujiono saat itu dipindahkan dari Rumah Sakit dr Suyoto, Bintaro, karena instalasi gawat darurat sudah penuh. "Karena born unit-nya sudah penuh," kata Wiana.

Hal tersebut juga ditegaskan Humas RSPP Indra Maulana. Menurut Indra, sopir dan kernet truk tangki yang dihantam kereta nahas itu dibawa ambulans milik pelayanan gawat darurat umum. "Dari ambulan 118," ucap Indra.

Indra pun menyebut saat ini ada 12 korban tragedi Bintaro II yang dirawat di RSPP, termasuk sopir dan kernet truk tangki. Akibat kecelakaan itu, sebanyak 7 orang meninggal dan 85 lainnya luka-luka.

"Total pasien kejadian sampai hari ini 17 orang, 5 sudah diperbolehkan pulang dan rawat jalan. 8 pasien di Born Unit, sisanya di ruang perawatan biasa," tutup Indra. (Rmn/Ism)

Baca juga:
9 Saksi Tragedi Bintaro II Telah Diperiksa, Giliran Daops KAI
Tanggapi Tuntutan KAI, Pertamina: Kita Rugi Rp 1,5 M
Sopir Truk Tragedi Bintaro II Keluar dari RSPP 3 Pekan Lagi