Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jawa Timur mendukung kepolisian mengusut kasus kematian Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru Jurusan Planologi Intitut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Polisi didesak mengusut tuntas kasus yang sudah masuk ranah pidana.
"Polisi harus menelusuri karena ada dugaan penganiayaan. Itu sudah masuk ranah pidana," kata Ketua Aptisi Jawa Timur Suko Wiyono saat dihubungi Liputan6.com, Malang, Jawa Timur, Kamis (12/12/2013).
Â
Penanganan kepolisian secara tuntas akan memperjelas fakta sesungguhnya. Lantaran hingga saat ini informasi masih simpang siur antara versi kampus ITN Malang dengan keterangan pihak keluarga. Ia berharap Rektor ITN Malang mendukung upaya kepolisian mengusut kasus tersebut.
Â
"Rektor harus mendukung dan transparan mengenai kasus ini agar memudahkan kinerja kepolisian," ucap Suko yang juga Rektor Wisnu Wardhana Malang ini.
Â
Aptisi mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi swasta di Jawa Timur untuk menghindari berbagai kegiatan yang menjurus kekerasan. "Zaman seperti ini sudah tak layak ada kegiatan menjurus kekerasan yang berujung kematian seseorang," ujar Suko.
Â
Meski demikian, Aptisi bersedia mendampingi secara hukum jika diminta pihak ITN Malang. Fikri meninggal dunia saat pelaksanaan KBD di Kawasan Pantai Goa China, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada 13 Oktober lalu. Keluarga Fikri menuntut agar kasus tersebut diusut tuntas. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Renggut Nyawa, Ospek dengan Kekerasan Ditiadakan Kemendikbud
"Polisi harus menelusuri karena ada dugaan penganiayaan. Itu sudah masuk ranah pidana," kata Ketua Aptisi Jawa Timur Suko Wiyono saat dihubungi Liputan6.com, Malang, Jawa Timur, Kamis (12/12/2013).
Â
Penanganan kepolisian secara tuntas akan memperjelas fakta sesungguhnya. Lantaran hingga saat ini informasi masih simpang siur antara versi kampus ITN Malang dengan keterangan pihak keluarga. Ia berharap Rektor ITN Malang mendukung upaya kepolisian mengusut kasus tersebut.
Â
"Rektor harus mendukung dan transparan mengenai kasus ini agar memudahkan kinerja kepolisian," ucap Suko yang juga Rektor Wisnu Wardhana Malang ini.
Â
Aptisi mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi swasta di Jawa Timur untuk menghindari berbagai kegiatan yang menjurus kekerasan. "Zaman seperti ini sudah tak layak ada kegiatan menjurus kekerasan yang berujung kematian seseorang," ujar Suko.
Â
Meski demikian, Aptisi bersedia mendampingi secara hukum jika diminta pihak ITN Malang. Fikri meninggal dunia saat pelaksanaan KBD di Kawasan Pantai Goa China, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada 13 Oktober lalu. Keluarga Fikri menuntut agar kasus tersebut diusut tuntas. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Renggut Nyawa, Ospek dengan Kekerasan Ditiadakan Kemendikbud