Sukses

Kontras Gandeng LPSK Investigasi Ospek Maut ITN Malang

Tim Kontras kini menemui sejumlah mahasiswa baru jurusan Planologi yang menjadi rekan satu kelompok almarhum Fikri.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) membentuk tim investigasi untuk menelusuri kasus kematian Fikri Dolasmantya Surya saat mengikuti ospek di kampusnya, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Kontras juga menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk perlindungan kepada para saksi.
 
"Sekarang kami masih menemui kawan–kawan Fikri untuk mengumpulkan berbagai keterangan," kata Koordinator Kontras Surabaya, Andy Irfan Juanedy saat dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur (13/12).

Tim Kontras menemui sejumlah mahasiswa baru jurusan Planologi yang menjadi rekan satu kelompok almarhum Fikri. Informasi yang dihimpun Kontras, kata Andy, menyebutkan dugaan kekerasan selama kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) di Kawasan Pantai Goa Cina Sumbermanjing Wetan selama 9–12 Oktober itu cukup kuat.

Paman almarhum Fikri, Nurhadi menyebutkan 2 kelopak mata Fikri digenangi darah. Bahkan darah tercecer menodai baju Fikri. Selain itu pada alat kelamin Fikri mengeluarkan cairan sperma. Hal itu diperkuat hasil visum luar pihak Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur.
 
Sementara itu, para saksi dari mahasiswa baru saat ini seolah ketakutan menerima ancaman. Karena itu, dengan menggandeng LPSK diharapkan bisa disediakan rumah aman agar para saksi bisa secara aman memberikan keterangan. "Para saksi harus dilindungi dan ada jaminan keamanan," ucap Andy.
 
Kontras mendesak ITN Malang harus obyektif dalam menelusuri kegiatan KBD yang berujung pada hilangnya nyawa Fikri. "Rektorat jangan menelan mentah–mentah informasi yang didapat dari panitia kegiatan," tegas Andy. (Ali/Ism)
Video Terkini