Sukses

Ospek Maut, Keluarga Mahasiswa ITN Lain Ikut Gelisah

Sejumlah mahasiswa pun mengaku sering dihubungi keluarganya untuk menanyakan kondisi mereka.

Kematian Fikri Dolasmantya Surya saat ospek pada 13 Oktober lalu memicu kegelisahan keluarga mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang lainnya. Sejumlah mahasiswa pun mengaku sering dihubungi keluarganya untuk menanyakan kondisi mereka.
 
“Keluarga saya telepon menanyakan apakah saya ikut kegiatan kemah bakti desa itu. Ya, saya jelaskan kalau tak ikut kegiatan itu,” kata Rama, mahasiswa semester 3 Jurusan Planologi saat ditemui di kampus ITN Malang, Jawa Timur, Jumat (13/12/2013).
 
Mahasiswa asal Lumajang, Jawa Timur, ini enggan membeberkan alasannya tak mengikuti kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) di Kawasan Goa Cina, Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Dia yakin, tak ada aksi kekerasan selama kegiatan itu dan pemberitaan di media massa terlalu dibesar-besarkan. “Setahu saya dulu tak sampai ada tindakan kekerasan,” ujar Rama.
 
Hal serupa dikatakan Udin, mahasiswa semester 7 Jurusan Teknik Industri. Ia mengaku baru masuk pada semester ini untuk meneruskan jenjang pendidikan strata diploma 3 yang sebelumnya ditempuh di Yogyakarta.
 
“Saudara dan kawan saya di Yogyakarta banyak yang tanya, apa benar kabar itu. Tentu saya jawab tak tahu karena saya memang tak ikut kegiatan itu,” tutur Udin.
 
Ia merasa ikut terkena getah akibat gencarnya pemberitaan ITN Malang di media massa terkait kasus kematian Fikri Dolasmantya. “Soal benar atau tidak ada kekerasan itu saya tak tahu. Tapi saya berharap agar cepat selesai masalahnya,” ungkap Udin.
 
Kegiatan perkuliahan di ITN Malang di kampus I Jalan Bendungan Sigura-gura, Kota Malang, Jawa Timur, berjalan seperti biasa. Meski demikian, beberapa mahasiswa terlihat penuh selidik saat media datang ke kampus mereka. (Mvi/Yus)

Video Terkini