Sukses

[VIDEO] `Would You`, Film Karya Anak Bangsa Tembus Cannes

Film Would You yang sarat pesan moral antidiskriminasi ras adalah karya Roland Wiryawan, sutradara muda yang lahir dan besar di Jakarta.

Film pendek berjudul "Would You" diputar di Festival Film Cannes 2013. Film tersebut buah karya Roland Wiryawan, sutradara muda yang lahir dan besar di Jakarta namun berkesempatan menimba ilmu film dari sutradara-sutradara Hollywood.

Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (15/12/2013), "Would You" yang sarat pesan moral antidiskriminasi ras adalah karya Roland. Setelah lulus dari SMA Kanisius dan fakultas hukum Universitas Indonesia (UI) Roland mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk mengejar mimpinya kuliah film dengan menjadi penyiar radio, MC, dan event organizer.

Bermodalkan kerja keras dan 3 beasiswa, ia berhasil lulus dari Los Angeles City College dengan predikat magna cumlaude. Pria kelahiran 3 Agustus 1981 ini kemudian mendapat beasiswa dari University of Southern California.

Sampai saat ini, Roland adalah satu satunya orang Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu sekolah film terbaik di dunia ini. Di sinilah bakatnya lebih terasah.

Meski tanpa dialog, filmnya yang berjudul Lee menang beberapa penghargaan dan diputar di 16 festival di benua Asia, Eropa, dan Amerika. Film ini bercerita tentang perjuangan jagoan silat penyuka sesama jenis untuk diterima di lingkungannya.

"Roland adalah mahasiswa S1 saat saya pertama kali bertemu dengannya, dan dia mengambil kelas untuk mahasiswa S2 yang saya ajarkan di sekolah film terkenal, USC. Itu adalah mata kuliah media untuk perubahan sosial dan ia bukan saja mengambil subyek yang sulit, rasisme, tapi ia juga menjadi sutradara untuk aktor anak-anak, sesuatu yang sulit untuk sutradara muda dan ia sukses menjalankan keduanya." kata dosen University of Southern California Jeremy Kagan.

"Ia benar-benar mempunyai keyakinan dan visi yang diperlukan untuk membuat film-film yang menarik," tambahnya.

Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini lahir dari keluarga sederhana. Setelah ayahnya berpulang di saat Roland berusia 12 tahun, Ibundanya berjuang agar anak-anaknya tak putus sekolah.

Meski hidupnya tak berlebih, dimanapun berada, Roland selalu menyempatkan diri membantu sesama. Baik selama 7 tahun di Amerika atau setelah pulang ke Jakarta.

Selain berencana membuat serial online tentang keindahan Indonesia, kini Roland membuat kedaicasting.com, portal casting yang memungkinkan aktor dan aktris seluruh Indonesia bisa memajang foto profil dan resumenya dengan cuma-cuma, dan melakukan casting tanpa tatap muka. Roland wiryawan sudah membuktikan, dengan tekad dan kerja keras tak ada halangan yang cukup besar untuk meraih cita-cita. (Mvi/Ism)