Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mendatangi Gedung DPR Senayan, Jakarta, guna melakukan rapat kerja dengan anggota Komisi III DPR. Kedatangan kali ini untuk membahas pengamanan Natal dan pergantian tahun 2013.
Seperti pantauan Liputan6.com, Senin (16/12/2013), Sutarman tiba di ruang Komisi III DPR RI sekitar pukul 09.30 WIB. Sayangnya, mantan Kabareskrim Polri tersebut langsung masuk ke dalam ruangan Komisi III tanpa meladeni pertanyaan sejumlah awak media.
Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy mengatakan, rapat hari ini salah satunya beragendakan mendengarkan perkembangan Polri dalam mengamankan perayaan Natal. Tak hanya itu, Tjatur juga mengatakan perwakilan komisinya sudah mendatangi sejumlah titik rawan yang diduga menjadi ancaman teror.
"Kita mau tahu progress Kapolri baru dalam 2 sampai 3 bulan terakhir ini. Dia kan sudah keliling Indonesia. Nah, kita mau tahu sudah sejauh apa (yang ia dapat)," ungkap Tjatur.
Agenda lain adalah mendengarkan sejumlah masalah yang perlu dicegah dan diselesaikan Polri. "Mulai masalah narkoba, masalah lapas, juga masalah penundaan polwan berjilbab. Karena, di Batam saja disinyalir 5 kilo (narkoba) sehari bisa masuk," imbuh Tjatur. (Rmn/Yus)
Baca juga:
Polri Kerahkan 2/3 Kekuatan Amankan Natal dan Tahun Baru
Seperti pantauan Liputan6.com, Senin (16/12/2013), Sutarman tiba di ruang Komisi III DPR RI sekitar pukul 09.30 WIB. Sayangnya, mantan Kabareskrim Polri tersebut langsung masuk ke dalam ruangan Komisi III tanpa meladeni pertanyaan sejumlah awak media.
Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy mengatakan, rapat hari ini salah satunya beragendakan mendengarkan perkembangan Polri dalam mengamankan perayaan Natal. Tak hanya itu, Tjatur juga mengatakan perwakilan komisinya sudah mendatangi sejumlah titik rawan yang diduga menjadi ancaman teror.
"Kita mau tahu progress Kapolri baru dalam 2 sampai 3 bulan terakhir ini. Dia kan sudah keliling Indonesia. Nah, kita mau tahu sudah sejauh apa (yang ia dapat)," ungkap Tjatur.
Agenda lain adalah mendengarkan sejumlah masalah yang perlu dicegah dan diselesaikan Polri. "Mulai masalah narkoba, masalah lapas, juga masalah penundaan polwan berjilbab. Karena, di Batam saja disinyalir 5 kilo (narkoba) sehari bisa masuk," imbuh Tjatur. (Rmn/Yus)
Baca juga:
Polri Kerahkan 2/3 Kekuatan Amankan Natal dan Tahun Baru