Sukses

Kadisdik DKI Bantah Ada Kecurangan di Lelang Kepsek

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto membantah adanya kecurangan dalam penyelenggaraan Lelang jabatan Kepala Sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto membantah adanya kecurangan dalam penyelenggaraan Lelang jabatan Kepala Sekolah di tingkat SMA dan SMK beberapa waktu lalu. Menurutnya, proses seleksi dan promosi Kepsek itu sudah berlangsung dengan baik dan sesuai aturan.

"Tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan lelang jabatan kepala sekolah. Kita juga yakin tidak ada kebocoran soal selama pelaksanaan tes lelang jabatan tersebut," ujar Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2013).

Taufik membantah adanya laporan dari para guru yang tergabung dalam 3 organisasi yaitu Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), dan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ), yang menyatakan adanya dugaan pembocoran soal tes ujian kepada para Kepsek yang masih menjabat dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).

Menurutnya, sebagai peserta tes, para kepsek itu hanya melakukan persiapan diri dengan membentuk kelompok belajar atau belajar secara individual dan tidak ada upaya membocorkan soal-soal tes dalam lelang jabatan tersebut.

"Sebelum menghadapi tes, para peserta yang terdiri dari kepsek dan guru membuat semacam kelompok belajar. Mereka turut mengundang pihak dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) untuk memberikan pelatihan atau bimbingan, bukan membocorkan soal," jelasnya.

Taufik menuturkan, dalam pemberian bimbingan oleh LPMP, sangat mungkin adanya kesamaan atau kemiripan contoh soal dengan yang dihadapi oleh para peserta ujian. Namun, ia membantah kalau kemiripan itu merupakan kesengajaan dan bocoran soal yang telah disampaikan dalam pelatihan tersebut.

"Sebetulnya, itu bukan kebocoran soal, tapi bisa saja itu mirip. Maksudnya soal-soal latihan yang diberikan oleh LPMP sama dengan soal yang dihadapi oleh para peserta saat ujian yang sebenanrnya. Jadi, ini bukan kebocoran soal," bantah Taufik.

Selain menampik adanya kebocoran soal, dia juga mengutarakan kalau LPMP tidak termasuk dalam ranah Dinas Pendidikan DKI, tetapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"LPMP itu bukan di ranah kami, tetapi Kementerian Pendidikan. Lagipula, dalam pemberian bimbingan tersebut, pihak sekolah juga tidak perlu meminta izin atau berkoordinasi dengan Disdik DKI. Itu diadakan atas inisiatif para kepsek atau guru yang akan ikut ujian saja," ungkap Taufik.

Terkait aduan para guru di 3 organisasi itu, mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga itu mengaku tidak kenal dengan guru-guru tersebut. Ia pun mengaku akan melakukan klarifikasi secepatnya kepada gubernur terkait adanya aduan tersebut.

"Saya nggak pernah ketemu mereka. Saya hanya Mengungkapkan fakta versi saya saja seperti ini, realita secara faktual. Justru bagus kalau diaduin, setuju malah bisa mengungkapkan fakta. Isnya Allah kami melaporkan melalui BKD kepada gubernur secepatnya," ungkap Taufik.

Tiga forum guru di Jakarta itu sebelumnya menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Para guru itu melaporkan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam penyelenggaraan lelang Kepala Sekolah.

Berdasarkan bukti yang dikumpulkan mereka, ada dugaan terjadinya kecurangan sistemik yang melibatkan Musyawarah Kepala-kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).

Indikasi dugaan kecurangan itu dikemukakan oleh para pelapor bahwa telah terjadi pelatihan di LPMP dengan melibatkan oknum pejabat LPMP untuk membekali Dan melatih soal terkait lelang jabatan kepada 180 Kepala sekolah yang saat ini masih menjabat.

"Diduga kuat, soal yang dilatihkan juga dibekali dengan jawaban yang benar dan diindikasi bahwa soal yang dilatih sama dengan soal yang diujikan saat tes berlangsung pada 13-14 desember 2013," ujar Sekjen FSGI, Retno Listiyarti, di Balaikota Jakarta. (Mut)

[Baca juga: Ahok Cium Ada `Permainan` di Balik Lelang Kepsek]